adsense

May 01, 2016

BERITA KEDATANGAN NABI MUHAMMAD DI DALAM KITAB SUCI ZOROASTRIAN ( Agama Persia) dan DI DALAM KITAB SUCI INJIL

-Dalam Kitab Datasir 14,
Berkatalah Susan, Nabi orang Parsi:
“Apabila orang-orang Parsi sudah terjerumus dalam budi pekerti yang begitu rendah,”‘maka seorang akan lahir ditanah Arab” yang pengikut-pengikutnya membalikkan takhta kerajaan agama dan segala barang mereka itu. Seseorang yang berkepala batu yang amat berkuasa di Parsi akan dihalaukan. Rumah yang didirikan itu, dimana berhala-berhala banyak terdapat disitu akan disucikan daripada berhala-berhala itu, dan banyak orang-orang akan menjalankan shalatnya dengan menghadap mukanya ke ka’abah. Pengikut-pengikutnya akan menawan kota-kota Persi, Taush dan Bulhuh serta lain-lain tempat besar sekelilingnya. Rakyat akan kacau menjadi satu, dan orang pandai-pandai di tanah Persi akan menggabungkan diri dengannya.”
-Maka pada tahun 17 Hijrah atau Mei 638 M dibawah pemerintahan Khalifah Umar bin Khaththab,mengarahkan militernya menyerbu Persia, hingga takhta kerajaan Persi jatuh ke tangan pemerintahan Islam. Rajanya yang kejam-melarikan diri ke Asyria .Tepat 29 tahun setelah kedatangan Nabi Muhammad s.a.w.
Injil
IV. BERITA KEDATANGAN NABI MUHAMMAD DI DALAM KITAB SUCI INJIL :
Didalam perjanjian lama, dapat dijumpai tentang berita akan datangnya Muhammad , diantaranya :
-Kitab Ulangan 18 :18 :

“Maka pada masa itu berfirmanlah Allah kepadaku, benarlah perkataan mereka itu. Bahwa Aku akan menjadikan bagi mereka itu seorang Nabi diantara segala saudara-saudaranya yang seperti engkau ya Musa. dan Aku akan memberikan segala firmanKu dalam mulutnya dan iapun akan mengatakan segala yang Kusuruh akan dia.”
Dalam ayat ini menjelaskan akan kedatangan seorang Nabi yang sebesar Nabi Musa, yang datangnya dari antara saudara-saudara Nabi Musa. Allah sudah terlalu kesal terhadap pembangkangan bangsa Israel. Itulah sebabnya Allah tidak lagi akan membangkitkan Nabi-nabinya dari keturunan Israel (Yahudi) tetapi dari pada saudara Israel, yaitu Arab.
Maka jika ditarik garis keturunan yang lurus, Nabi Musa adalah keturunan Ishak,sedangkan Nabi Muhammad adalah keturunan Ismail. Ishak dan Ismail adalah dua bersaudara anak Ibrahim.
Hal ini ditegaskan pula dalam kitab (Taurat Musa) Ulangan 33: 1-3 yang bunyinya:
1. “Bermula, maka inilah berkat yang telah diberikan Musa khalil Allah pada Bani Israil dahulu daripada matinya”.
2. Maka katanya: “Tuhan telah datang dari Thursina, dan telah terbit bagi mereka itu dari Seir. Kelihatanlah ia gemerlapan cahayanya dari gunung Paran, lalu datang hampir dengan Bukit Kades. Maka pada kanannya adalah tiang api bagi mereka itu.”
3. “Bagaimana dikasihinya akan mereka itu, yaitu segala suku bangsa itu, segala kesuciannya dalam tangannya, dan mereka itu duduk dikakinya masing-masing akan mendapat perkataannya”.

-Didalam ayat 1 dijelaskan akan hikmah ini, suatu berkat, suatu kebahagiaan yang diberikan oleh Musa khalil Allah untuk Bani Israil.
Ayat ke-2 membicarakan lebih jauh isi dari hikmak ini, yaitu tentang tiga tempat: Thursina, Seir dan Paran”.
-Thursina adalah bukit dimana Nabi Musa a.s. Mendapatkan dua log batu dan Tauratnya dari Allah,
-Seir yang dimaksud adalah suatu lembah yang disebut Kana’an,adalah menunjukkan dimana gerangan Nabi Isa a.s. akan lahir, yakni di Baitlahim,

-Sedangkan tempat ketiga adalah “Paran” (Nama asli Mekkah),yang menunjukkan di mana Nabi Muhammad akan lahir.Dimana pada tempat ketiga itu akan muncul seseorang yaitu yang datang hampir atau mendekati Kades,yang artinya Baitullah.
-Alangkah hebatnya tiang yang muncul dari Paran ini, yaitu Tiang Api,
Dalam Perjanjian Lama berbahasa Belanda “tiang api” ,terjemahanya diganti dengan “Hukum Api”(Vuurwet).
Sementara “Tiang Api” adalah suatu unsur yang sanggup dan akan dapat membinasakan unsur-unsur kimia apapun didepannya, apakah ia baja sekalipun. Jadi yang dimaksud dengan “Tiang Api atau taruhlah “hukum api”, ialah munculnya suatu agama atau keyakinan yang sendi-sendinya sangat kuat, sebagaimana kekuatan “tiang api”.
-Agama apakah yang muncul dari Paran? (Mekkah-red.) Tiada lain, selain agama Islam yang mempunyia 4 sendi yang kokoh yaitu Tauhid (Keesaan Tuhan), Ibadah (sembahyang dan puasa serta haji), Muamalah (cinta sesama manusia, sosialis yang merata), dan Akhlak (budi luhur manusia).
Dari Kitab Yesaya:
Ayat ke-3 selanjutnya menggambarkan betapa bangsa itu lalu dikasihi oleh Allah, serta berkenan menerima perkataan-perkataan dari Dia, yang muncul dari Mekkah (Paran) itu.
Kesimpulan yang diperoleh dari seluruh tafsiran ini, ialah: ,”Dari Mekkah akan datang Nabi itu, yaitu Nabi Muhammad s.a.w.”

Kitab Nabi Yesaya pasal 41 ayat 1-4 bunyinya:
1. “Berdiam dirilah kamu hai sekalian pulau, hendaklah segala bangsa memperbaharui kuat dan kuasanya, serta datang kemari, hendaklah mereka itu memutuskan hukum. Kami hendak bersama-sama datang hampir akan berhukum”.
2. “Siapa gerangan yang, sudah membangkitkan Dia dari musyrik dan bertemu dengan segala kebenaran pada segala langkahnya? Siapa Dia, yang menyerahkan segala orang-orang kafir dihadapan haderatnya dan akan memberikan kuasa atas segala raja-raja dan menyerahkan mereka seperti duli dan kepada busurnya seperti jerami diterbangkan angin?”
3. “Pada masa diusirnya mereka itu? Dengan selamat juga ia terus kepada jalan yang belum pernah dilangkahinya”,
4. “Siapa gerangan sudah mengadakan dan membuat dia, sambil memanggil segala bangsa asal mulanya. Aku ini Tuhan yang pertama, maka Aku ini yang kemudian sama saja”.
-Didalam kutipan tadi, juga dijelaskan,
“Betapa nabi itu akan mengadakan peperangan dan akan mengalahkan orang orang dan raja-raja kafir sekalipun”.
-Didalam ayat ke-3 diceriterakan betapa Nabi itu harus,
“Hijrah” ke tanah yang belum pernah dijejakinya, dengan selamat”.

Maka sejarah mencatat bahwa Nabi Muhammad melakukan Hijrah dari Mekkah ke Medinah dengan sukses.
Ayat ke-2 mengisahkan bagaimana Muhammad mengalahkan raja-raja dan orang-orang kafir hanya sebagai “duli yang diterbangkan angin”, serta “anak panah-anak panah lawan yang seolah-olah hanya jerami belaka”, yang artinya tidak sampai melumpuhkan Muhammad dan tentaranya.
Maka sejarah mencatat bahwa Yesus belum pernah melakukan peperangan selama hidupnya. Sebab doktrin Yesus yang di kenal yaitu:
“Bila ditempeleng pipi kiri berikanlah pula pipi yang kanan”, dan “cintailah sesamamu manusia, bahkan musuhmu juga”.
-Dengan doktrin ini menegaskan bahwa Yesus tidak mungkin akan mengadakan peperangan-peperangan dan invasi,bukankah Yesus pernah mengatakan, bahwa kerajaannya bukanlah di dunia ini? (Yahya 18: 36).
PENDALAMAN LEBIH LANJUT :
Doktrin Kristiani selain TRINITAS (unsur Tuhan yang 3 ),juga selalu ditekankan oleh para ulamanya dengan suatu faham / doktrin ketat bahwa Yesus (Isa) adalah Firman Allah yang hidup (firman Allah yang mendaging).
Maka kali ini doktrin tentang “Firman Allah yang hidup atau mendaging”,tidaklah keluar dari aqidah (konsep ketuhanan yang tauhid),tidak hanya berlaku pada Yesus satu-satunya,sebab sesungguhnya Musa dan Muhammad juga bisa disebut sebagai Firman Allah yang mendaging.
( Ingat semuanya berujud manusia / jasadiyah, yang memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing).

Berikut penjabarannya :
1.Berdasar 2 ayat dalam Injil dibawah ini :
“Sebab Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus Aku. Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan, jadi apa yang Aku katakan, Aku menyampaikannya sebagaimana yang difirmankan oleh Bapa kepada-Ku”. (Injil – Yohanes 12: 49-50)

-Maka dalam riwayat,sesudah kewafatan Nabi Muhammad seseorang bertanya kepada istri tercinta-nya Aisyah tentang gaya hidup suaminya (Nabi Muhammad).
-Aisyah berkata,
“Beliau adalah Al-Quran dalam perbuatan,Beliau adalah Al-Quran berjalan,Beliau adalah Al-Quran berbicara,Beliau adalah Al-Quran yang hidup”.

-Sementara Pada abad 6 Masehi, Muhammad membacakan wahyu Tuhan dalam Al-Qur’an yang juga secara sistematik diletakkan dalam mulutnya :
“Dan, tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada Iain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya), yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril/Gabriel/Roh Kudus) yang sangat kuat”. (QS. An-Najm: 3-5).
-Maka jauh sebelum Yesus pun,Tuhan pernah mewahyukan hal yang sama terhadapa Musa (Moses),Yang terabadikan dalam Kitab ke 2 Taurat ( Ulangan 18:18 ) disebutkan :
“Diutus pada mereka seorang nabi dari tengah-tengah saudara mereka sepertimu (Moses/Musa), dan AKU menjadikan ucapan-KU dalam mulutnya, maka ia akan menyampaikan pembicaraan-KU kepada mereka dengan segala yang AKU wasiatkan kepadanya”,
Pada zaman Muhammad kala itu,tidak ada Injil terjemahan dalam bahasa Arab. Jadi Beliau tak mungkin pernah mengetahui bahwa ayat Al-Qur’an QS. An-Najm: 3-5 itu sesungguhnya pernah di wahyukan Tuhan kepada pendahulunya (Yesus) seperti dalam Taurat ( Ulangan 18:18 ) itu,apalagi Nabi Muhammad adalah seorang yang buta huruf. Jadi Allah melalui Malaikat Jibril (Gabriel/Roh Kudus) menyampaikan lagi isi kandungan Taurat dan Injil yang masih murni itu sebagaimana yang pernah diterima oleh Musa dan Yesus dan belum ada campur tangan manusia kepada Muhammad (Saudara Yerusalem).
Juga dalam Yesaya 29:12 :
“Dan apabila kitab itu diberikan kepada seorang yang tidak dapat membaca dengan mengatakan: “Baiklah baca ini,” maka ia akan menjawab: “Aku tidak dapat membaca.”
2.Kidung Agung (Nyanyian Sulaiman) 5:16 dalam bahasa Yahudi diucapkan sebagai berikut:
“Hikko Mamittakim we kullo Muhammadim Zehdoodeh wa Zehrace Bayna Jerusalem.”
-Artinya : Kata-katanya manis semata-mata, segala sesuatu padanya menarik. Demikianlah kekasihku, demikianlah temanku, hai puteri-puteri Yerusalem.
Mengapa Tuhan memilih Saudara Yerusalem (Muhammad), sebagai Nabi berikutnya? Mengapa bukan dari kalangan suku bangsanya lagi ? Karena hal itu akibat pembangkangan Bangsa Israel (Yerusalem) kepada Tuhan dan para utusan-Nya.Bangsa Israel telah banyak mendapat karuniai Tuhan namun selalu ingkar dan durhaka pada akhirnya.Saat Musa diutus kepada Bangsa Israel, Musa pun didustakan. Bangsa Yahudi malah membuat Patung Anak Sapi Emas sebagai sekutu Tuhan.
“Bahkan kamu menentang Tuhan, sejak aku mengenal kamu”. (Injil – Ulangan 9:24).
“Karena aku mengetahui pembangkanganmu, dan kekakuan tengkukmu Lihatlah, selagi aku hidup bersama-sama dengan kamu, kamu sudah menjadi pembangkang terhadap Tuhan, terlebih lagi nanti sesudah aku mati”. (Injil – Ulangan 31: 27).
Mengetahui Pembangkangan Bangsa Israel, Allah telah memberikan sinyal kepada Musa bahwa Kenabian akan beralih ke Bangsa Lain yang merupakan Saudara dari Yerusalem (Ishak) yaitu Ismael (Arab).
“Mereka membangkitkan cemburuku dengan yang bukan Allah, mereka membuatku marah dengan berhala mereka. Sebab itu Aku akan membangkitkan cemburu mereka dengan yang bukan umat, dan akan membuat mereka marah dengan bangsa yang bodoh”. (Injil – Ulangan 32:21).
Keangkuhan bangsa Yahudi masih saja terjadi di jaman Yesus, sehingga apa yang pernah diucap oleh Musa diucap kembali oleh Yesus.
“Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah kerajaan itu”. (Injil – Matius 21: 43).
Namun lacurnya ketika Tuhan benar-benar membuktikan menurunkan Nabi berikutnya (Muhammad SAW) yang bukan dari suku bangsanya,Bangsa Israel malah semakin merasa syirik dan dengki serta tidak mau mengakuinya,dan bahkan keingkarannya semakin menjadi-jadi.
Namun Tuhan tak peduli,maka Dia adalah Sang Maha Penyeimbang dan Dia pun menurunkan Muhammad sebagai Nabi terakhir dan akhir zaman dari suku bangsa Arab.Maka bangsa Arab ketika itu sedang dalam kemerosotan akhlak dan peradaban,dalam zaman jahiliyah akut,dalam kebodohan dan terabaikan (Tak dianggap),oleh kerajaan-kerajaan besar saat itu. Bangsa Yunani, Alexander Agung, Bangsa Persia, Bangsa Mesir, Bangsa Romawi dll.
Selengkapnya tentang keadaan tanah Arab dan asal usul mengapa Muhammad diturunkan di tanah Arab silahkan baca link berikut :
3.Muhammad adalah PARACLETOS yang dijanjikan :
-Nama lain Muhammad adalah Ahmad,sebuah sebutan dari Al-Qur’an bagi bangsa ARAB, dalam terjemahan Yunani disebut “Periclytos”.
-Dalam Yohanes 14: 16; 15: 26, dan 16: 7, diterjemahkan dalam versi Inggris sebagai “Comforter” ,dalam kata Yunani disebut “Paracletos” yang berarti “sang penghibur”, (seorang mulia yang hadir untuk selalu membuat kemanfaatan dan pertolongan kepada teman,sahabat dan sesama umat).

-Para doktor ahli bahasa berpendapat bahwa Paracletos adalah hasil peleburan kata dari Periclytos, yang dalam ramalan Injilpun Paracletos itu adalah bernama Ahmad (Nama Arab),seorang Nabi Suci, bagi seluruh alam dan semua mahluk.Dan paling baik dan penyayang kepada pengikutnya (Dalam Injil yang kini kata “Ahmad” sudah tidak terdapat lagi).
Hal demikian kembali diabadikan oleh Tuhan dalam Al-Qur’an :
Muhammad hadir bagi manfaat seluruh makhluk dan alam semesta :

“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam”. (QS.21. Al Anbiyaa’:107)
Muhammad hadir dengan segenap kebaikan dan kasih sayang pada para pengikutnya :
“Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin”. (QS.9. At Taubah :128)
Maka bagi para pencari kebenaran sejati,jelaslah bahwa Muhammad adalah Paraclete atau penghibur yang dijanjikan,yang juga disebut penolong, penyokong, penasehat dan lain-lain dalam ramalan-ramalan tentang Yesus yang terdapat dalam Injil Yohanes tersebut.
Kini bahasa asli Injil (Bahasa Yesus) sulit dilacak dan dibuktikan kebenarannya,sebab telah banyak orang maklum bahwa Injil Sekarang sudah tidak dalam bahasa aslinya,bahkan di setiap negara akan berbeda pula penerjemahan dan penafsirannya.Sehingga akan menjadi konfius serta akan timbul banyak kesimpangsiuran untuk menterjemahkan atau mencari tahu kesesuaian kata Roh Kebenaran antara satu ayat dengan ayat lainnya yang ada didalamnya .
Contoh :
-Injil King James Version menterjemahkan Paracletos sebagai Penghibur. Kemudian kata Penghibur ini diterjemahkan lagi ke dalam berbagai bahasa. Akan menjadi Umthokozisi atau Trooster pada Injil Afrika dll. Sementara kalangan agamawan Kristen mengaku telah menterjemahkan dalam 2000 bahasa yang berbeda, jadi tentu kata Penghibur menjadi semakin rumit penafsirannya.
Maka mari kita telusuri makna dan maksud dari kata Penghibur itu sebenarnya bagaimana :
Sebagian kalangan agamawan Kristiani akan menolak jika pengucapan Yesus yang asli dalam naskah Kristen yang paling mendekati,adalah dengan menggunakan kata-kata Yunani “Paracletos” , sebab karena Yesus tidak berbahasa Yunani.
Dan ketika diterjemahkan ke dalam bahasa inggris sebagai “Comforter”,maka persamaan kata dalam bahasa Yunani tetap ujung-ujungnya adalah “Paracletos”.

Sekarang baiklah kita Tanyakan saja kepada umat Kristiani yang pandai –pandai,siapakah yang dimaksud Sang Penghibur itu?
-Maka jawabannya adalah bahwa Sang Penghibur tersebut adalah Roh Kudus (mendasari Yohanes 14: 26). Kalimat ini hanya bagian dari ayat 26.

Di terjemahkan sebagai “Holy Ghost” , sementara ruh kudus dalam bahasa Yunani hanya mengenal kata “Pneuma” ,yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris akan menghasilkan terjemahan “ spirit”.
(Tidak ada pemisahan kata untuk Ghost dalam naskah-naskah Yunani dalam perjanjian baru, dan umat Kristen saat ini menyatakan telah memiliki 24.000 naskah berbeda,namun ternyata tidak ada dua pun yang identik).

-Para editor KJV (The King James Version) atau disebut AV (The Authorised Version) dan DOUAY (versi Katholik Roma) memilih kata Ghost dari pada kata Spirit ketika menterjemahkan“pneuma”.
Para perevisi RSV (Revised Standard Version), versi Injil terbaru, menurut mereka sedang kembali kepada naskah-naskah paling kuno. Mereka menyatakan bahwa para perevisi tersebut adalah sebagai 32 pelajar terkemuka bersama 50 ahli yang bekerja sama ,dengan berani mengganti tafsir dengan kata “Ghost yang teduh” dengan kata Spirit.
Maka kini kita akan membaca Injil dalam terjemahan modern,kalimat “Comforter” adalah “Holy Spirit”. Hal ini membuat pro kontra dan para penyeru dan penginjil Kristen yang berpaham lain dengan keras tetap berpegang teguh kepada tafsir “Ghost”. Mereka tidak akan memilih versi yang lebih baru.
Namun para pembaharu tetap lebih baik dengan versi lama ,KJV dan RCV (Roman Catholic Version). Dengan perubahan baru tersebut,(dalam kata Spirit), ayat dalam penelitian tersebut akan dibaca :
“Tetapi SANG PENGHIBUR, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, dialah yang akan mengajarkan segala hal kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu”. (Injil – Yohanes 14:26).
Maka menyinggung soal perubahan ini,jika kita mencermati dari teks-teks Injil yang lama,akan diketahui bahwa kalimat “Roh Kudus” sebenarnya adalah penambahan.Maka dalam hal segala penambahan, seharusnya dilengkapi dengan TANDA KURUNG, yang menerangkan sebagai kata-kata yang telah ditambahkan ,atau Penekanan telah ditambah.
Padahal dengan adanya para editor RSV yang telah mengadakan perubahan,penambahan dari versi standar dan mempertahankan rangkaian kata yang mengejutkan ini, justru akan menghasilkan makna yang saling berlawanan (simpang siur) dengan ramalan Yesus yang telah jelas ,yakni pada masalah “Penghibur” itu sendiri.
“Namun benar yang kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, PENGHIBUR itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu”. (lnjil – Yohanes 16: 7).
Sementara orang Muslim sangat mengetahui betul bahwa setiap nabi yang benar datang dari kehendak Tuhan,tetap akan terjadi. Maka tanda-tanda turunnya sang Paracletos atau mau diganti dengan Comforter maupun Holy Spirit sekalipun, seperti yang telah tesiratkan dalam ayat-ayat Injil serta ayat-ayat kitab suci lainnya sebelum Al-Qur’an, tetap merupakan sebagai kebenaran Al-Kitab-Nya,yang menegaskan bahwa hal dimaksud adalah Nabi Muhammad sebagai nabi akhir zaman, tanpa perlu memperumitnya.
-Nama Yohanes,dianggap telah sah dibuat namanya dalam Injil, yang juga menulis 3 surat lagi, yang merupakan bagian dari Injil Kristen. Secara fantastic, Ia telah menggunakan istilah yang sama Holy Spirit untuk Nabi Suci.
“Saudara-saudaraku yang terkasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia”. (InjiI – 1 Yohanes 4:1).
Maka silahkan cermati bahwa kata roh yang digunakan di sini sama dengan seorang nabi. Roh yang benar adalah nabi yang benar, roh yang salah adalah nabi yang salah.Maka, lebih baik mereka memakai Injil C.I Scofields Authorized King James Version yang dengan sebuah Komite editorial dari 9 Doktor Ilmu Theologia menambah catatan dan komentar mereka. Ketika mereka sampai pada kata pertama spirit pada ayat di atas, mereka harus memberi sebuah pemberitahuan untuk membandingkan dengan Matius 7:15 yang menyatakan bahwa nabi yang salah adalah roh yang salah. Jadi berdasarkan Yohanes, roh kudus adalah nabi suci,sebagaimana Yesus dan Muhammad yang merupakan utusan Allah.
“Demikianlah kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia (bukan Tuhan), berasal dari Allah”. (Injil-1 Yohanes 4:2).
Berdasarkan penafsiran Yohanes sendiri pada Yohanes 4:1 di atas, kata roh adalah sama dengan kata nabi. Jadi dalam Yohanes 4:2 Roh Allah akan berarti Nabi Allah dan setiap roh sama dengan setiap nabi.
“Aku akan meminta kepada Bapa; dan Ia akan memberikan kepadamu seorang penolong yang Iain, supaya ia menyertai kamu selama lamanya”. (Injil – Yohanes 14:16).
Penekanan di sini adalah pada kata yang lain. Lalu siapa penghibur pertama? Dunia Kristen sepakat bahwa dalam ayat tersebut yang berbicara sendiri adalah Yesus Kristus,yang adalah penghibur pertama, kemudian datanglah penghibur yang lainyang juga secara alami, merasakan kondisi yang sama yaitu kelaparan, kelelahan, kesedihan dan kematian.
“Tetapi Penghibur yang dijanjikan ini harus menyertai kamu selama-lamanya. Tidak ada seorang pun hidup selamanya. Yesus meninggal maka Penghibur yang akan datang juga meninggal. Tidak ada anak manusia yang tidak mati”.
Maka dalam Al-Qur’an menyatakan :
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati”. (QS.Ali `Imran: 185).
Dalam Lukas pasal 16, Yesus bercerita tentang orang kaya-orang miskin. Ketika meninggal keduanya menemukan diri mereka pada sisi yang berlawanan dimana satu di sorga dan yang lainnya di neraka. Orang kaya (Dives) membara di neraka menangis kepada Ibrahim untuk mengirim si peminta-minta (Lazarus) untuk menghilangkan dahaganya. Tetapi ketika setiap permintaan ditolak, dia meminta Ibrahim mengirim orang miskin tersebut kembali ke dunia untuk memperingatkan saudaranya yang masih hidup terhadap malapetaka yang akan datang jika mereka tidak memperhatikan peringatan Tuhan.
“Kata Ibrahim kepadanya, Jika mereka (yang masih hidup di bumi) tidak mau mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka pasti tidak mau juga mendengarkan meskipun seseorang yang bangkit dari kematian”. (Injil -Lukas 16 : 31).
Yesus mengucapkan fakta di atas beberapa abad sesudah kematian nabi-nabi Israel seperti Jeremiah, Hosea, Zechariah dan lain-lain, dan lebih dari 1300 tahun sesudah Musa. Orang-orang munafik di jaman Yesus dan zaman masa kini masih dapat mendengarkan Musa dan Nabi-nabi tersebut, karena spirit mereka masih hidup, dan selalu menyertai kita melalui ajaran-ajaran mereka.
“Aku akan meminta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang penolong yang Iain, supaya ia menyertai kamu selama lamanya”. (Injil – Yohanes 14:16).
Dengan mengejutkan, umat Kristen melihat tidak ada kesulitan dalam membenarkan pemenuhan ramalan tersebut sejak dunia dimulai dan setelah lebih 1000 tahun ketika Peter pada khotbah keduanya kepada orang-orang Yahudi, mengingatkan mereka :
“Bukankah Musa telah berkata kepada Bapa: Tuhan Allah akan membangkitkan bagimu seorang nabi dari antara saudara-saudaramu sama seperti aku. Dengarkanlah dia dalam segala sesuatu yang akan dikatakannya kepadamu”. (Injil – Kisah Para Rasul 3: 22).
Maka,siapakah nabi yang dimaksud?
Nabi Musa? Yesus? Muhammad?

Mari cermati riwayat jati diri Musa :
-Nabi Musa dilahirkan dari Bapak dan Ibu secara alamiah (manusia normal), beristri, meninggal secara alami dan dikubur di dunia. Dan Nabi Musa tidak mengalami kebangkitan kembali, dan Nabi Musa dihormati kaumnya ,sementara Yesus tidak. Nabi Musa memliliki pengikut yang banyak saat hidup dan pernah berperang dll,sementara Yesus pengikutnya tidak banyak dan tak pernah berperang.

Maka dari kriteria diatas jelas bisa ditebak, jika disuruh memilih mana yang lebih dekat, antara Yesus atau Muhammad, pasti jawabannya Nabi Muhammad.
Terdapat sejumlah contoh pada kitab suci Injil tentang kedatangan dan kepergian Roh Kudus, sebelum kelahiran dan keberangkatan Mesias (Yesus). Silahkan cermati referensi berikut ini dalam Injil :
Sebelum Kelahiran Kristus (B.C.) :
1. Dan Ia (Johannes Sang Pembaptis) akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya. (Injil-Lukas 1:15)
2. Dan Elisabeth pun penuh dengan Roh Kudus. (Injil -Lukas l:41)
3. Dan Zakaria, ayahnya, penuh dengan Roh Kudus. (Injil – Lukas 1: 67)

Sesudah Kelahiran Kristus (A.C.):
1. Roh Kudus ada di atasnya (Simon). (Injil – Lukas 2: 25)
2. Dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya (Yesus).(Injil – Lukas 3: 22)

Dari kutipan di atas, sebelum dan sesudah kelahiran Yesus, seseorang tidak dapat berhenti memuji Lukas yang tampil menjadi spesialis pada Roh Kudus. Kita lebih baik bertanya pada umat Kristen,
-sesudah turunnya merpati, dengan pertolongan siapa Yesus membuat banyak keajaiban jika tidak karena pertolongan Roh Kudus.
-Biarkan Dia sendiri yang mengatakan pada kita. Ketika dituduh oleh kaumnya sendiri, orang-orang Yahudi, bahwa dia melakukan keajaiban tersebut berserikat dengan Beelzebub (kepala syaitan),
-Yesus menanyakan pertanyaan retoris kepada mereka: “Bagaimana Iblis dapat mengusir Iblis?”
– Orang-orang Yahudi menyalahkan bahwa kesucian Roh ini (Roh Tuhan) yang telah menolongnya, adalah jahat sekali.
-Ini adalah pengkhianatan dari perintah tertinggi. Jadi dia memberi mereka sebuah peringatan yang menakutkan:

“Tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni “. (Injil – Matius 12: 31 ).
Roh Kudus ini tidak lain dari apa yang telah dilukiskan Matius sendiri dalam 3 ayat sebelum mengutip ucapan Tuannya:
“Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh Allah, maka sesungguhnya kerajaan Allah sudah datang kepadamu”. ( Injil – Matius 12: 28 ).
Bandingkan dengan pernyataan yang sama oleh penulis kitab yang lain :
“Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya kerajaan Allah sudah datang kepadamu”. (Injil – Lukas 11: 20).
Dari rangkaian kalimat ayat-ayat diatas tersimpulkan :
Kita tidak perlu belajar Injil lama di Gereja untuk memahami sebuah ekspresi :
(a) Kuasa Allah
(b) Roh Allah dan
(c) Roh Kudus

Karena rangkaian kata diatas adalah sama makna dan satu hakekat. Bahwa Roh Kudus selalu menolong para nabi dan murid-murid Nabi yang berdakwah. Jadi Roh Kudus menolong Yesus dalam kehidupannya/kenabiannya, Roh Kudus tersebut juga menolong murid-muridnya dalam misi dawah dan penyembuhan mereka.
Ini tentunya bukanlah janji kosong. Murid-murid tersebut harusnya telah menerima pemberian Roh Kudus. Jadi jika Roh Kudus ada pada :
(1) Yohanes Pembaptis,
(2) Elisabeth,
(3) Zacharias,
(4) Simeon,
(5) Yesus,
(6) murid-murid Yesus;

Maka semua ini membuat perkataan,
“Jikalau Aku tidak pergi, dia tidak akan datang kepadamu menjadi tak berarti”.
Artinya, “sang Penghibur” yang di maksud dalam ayat-ayat Injil tersebut diatas itu bukanlah Roh Kudus. Sebab jika “sang Penghibur “ dirubah tafsirnya sebagai “Roh Kudus”,maka akan semakin membuat jauh kesesuaian dari ayat yang satu dengan ayat lainnya.Bukankah Roh Kudus sudah ada sebelum Yesus dan pada saat Yesus ada didunia. Apalagi jika dikaitkan pada doktrin Trinitas yang menyatakan Bahwa Tuhan Bapa, Tuhan Anak dan Roh Kudus adalah suatu kesatuan tak terpisahkan, tentu akan menjadi lebih membingungkan lagi jika Sang Penghibur yang akan datang adalah Roh Kudus. Bukankah Roh Kudus sudah menyatu dengan Yesus saat itu?
Coba kita cerna apa yang pernah dikatakan oleh Yesus berikut ini :
“Masih banyak hal yang harus kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya”. (Injil – Yohanes 16:12).
Pada kata : ”kamu belum dapat menanggungnya”, maka maksud dari kalimat itu pembuktiannya diulang secara monoton di seluruh halaman-halaman Perjanjian Baru sbb :
-“Yesus berkata kepada mereka (murid muridnya), Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya”. (Injil – Matius 8: 26)
“Dan Yesus berkata kepadanya (Petrus): Hai orang yang kurang percaya”. (Injil – Matius 14: 31 ).
“Dia (Yesus) berkata kepada mereka (murid-muridnya): kamu yang kurang percaya, Mengapa kamu memperbincangkan?” (Injil – Matius 16: 8).
“Lalu kata-Nya kepada mereka (murid-muridnya), Dimanakah kepercayaanmu?” (Injil – Lukas 8: 25)

Kata-kata dalam ayat-ayat diatas tidaklah Yesus menujukan keragu-raguan atas orang-orang Yahudi, tetapi atas orang-orang pilihannya sendiri (murid-muridnya). Dia merendah hingga sampai seperti anak kecil yang merengek,untuk meyakinkan muridnya namun tetap tidak membuat itu berhasil dan bahkan sepertinya Yesus pada akhirnya mengungkapkan rasa “frustasi”nya :
“Jawab Yesus, Kamupun masih belum dapat memahaminya”. (Injil – Matius 15:16).
Hingga sampai pada batas kemasygulan, Yesus mengecam orang-orang pilihannya :
“Hai kamu generasi yang tidak percaya dan yang sesat, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu dan sabar terhadap kamu?” (Injil – Lukas 9: 41 ).
Keluarganya berfikir Yesus Gila. Saudara-saudaranya sendiri pun tidak mempercayainya (Yohanes 7: 5). Faktanya mereka menginginkan yang lebih luas untuk memahaminya, berkeyakinan bahwa dia gila.
Maka pada rangkaian riwayat dalam ayat-ayat ini dapat disimpulkan bahwa sebenarnya bangsanya telah mengejeknya, mencaci makinya dan dengan berapi-api menolaknya. Lebih dari itu mereka berusaha untuk menyalibnya.
Kini hampir selama 2000-an tahun meski sekarang sangat cinta dan fanatik terhadap Kristen, mereka secara keseluruhan pada awalnya adalah kaum yang tidak pernah dapat menerima Yesus sebagai juru selamat mereka, pengantar mereka, Tuhan mereka.
Mengapa?
Karena kentalnya faham egosentris mereka , Bahwa tidak pernah ada seorang Yahudi dapat menerima Yahudi yang lain sebagai Tuhan.
Hanya dalam Islam /Al-Qur’an lah, orang-orang Yahudi, Kristen dan Islam dapat menemukan penyelesaian.
-Sebab hanya dalam Islam/Al-Qur’an mengajari untuk mempercayai Yesus ,bahkan nama Nabi dan para Rasul sebelumnya yang sebagai fitrah selayaknya manusia yang agung dan mulia,yakni dalam kedudukannya sebagai manusia pilihan yang menjadi utusan-utusanTuhan.Dan melarang sangat keras untuk men-Tuhankan mereka.
Nabi Isa AS
KATA “ROH” DALAM KEINJILAN ADALAH SINONIM DENGAN NABI :
Ketika murid-murid Yesus selalu salah paham terhadapnya dan perbuatannya,diantaranya :
– Menginginkannya menurunkan api dari sorga;
-Menginginkannya menyatakan dirinya sebagai Raja orang-orang Yahudi;
-Menginginkannya duduk pada tangan kanan dan kirinya dalam kerajaannya,
-Menginginkannya menunjukkan Bapa kepada mereka; hingga dapat melihat Tuhan;
-Menginginkannya melakukan sendiri, apa saja dan segala sesuatu yang bertentangan dengan rencana besarnya.

Maka hal ini adalah menunjukkan bagaimana mereka memperlakukan Yesus selama dakwahnya,sampai pada akhirnya, mereka semua meninggalkannya, serta melarikan diri.
(Dikutip dari Sayed Amir Ali dalam bukunya The Spirit of Islam halaman 31).

-Adalah tidak beruntung bahwa Yesus tidak mempunyai pilihan yang nyata dalam memilih murid-muridnya. Mereka mengecewakannya padahal belum pernah ada sekelompok lain yang taat yang telah mengecawakan nabi mereka sebelum itu. Dan itu bukanlah kesalahan Yesus. Dia meratapi keadaannya:
“ Roh memang penurut, tetapi daging lemah”. (Injil-Matius 26: 41).
-HIngga akhirnya Yesus sesungguhnya mensiratkan bahwa masanya telah berakhir atau pada bahasa hakekatnya bahwa Tugas Yesus disudahi oleh Tuhan cukup sampai di sini saja karena begitu hebatnya tekanan dan ancaman kaum Yahudi dan Tuhan telah berkehendak menurunkan penggantinya.
Maka sebenarnya Yesus telah mensiratkan bahwa Ia meninggalkan tanggung jawab itu kepada penerusnya,jadi orang yang Ia sebut di sini dengan “Roh kebenaran” yaitu Nabi kebenaran, Nabi keadilan yang akan melanjutkan dakwahnya.
Kenyataannya, secara ke-Injil-an, kata Roh digunakan secara sinonim dengan Nabi, oleh penulis yang sama dalam Yohanes 4:1, Di sini Roh kebenaran akan menjadi Nabi kebenaran. Seorang nabi yang padanya kebenaran dipersonifikasikan. Dia menjalani seluruh hidupnya dengan begitu terhormat dan tekun, dia telah mendapatkan gelar mulia As-Siddiq (orang yang jujur) dan Al-Amin, yang lurus,dapat dipercaya; bahkan oleh para penyembah berhala di negaranya. Orang yang dapat dipercaya, yang tidak pernah berbohong. Hidupnya, kepribadiannya serta ajarannya benar-benar membuktikan bahwa Muhammad adalah penjelmaan dari “Roh Kebenaran” (Al-Amin) .
INDIKASI LAIN :
-Penghibur Adalah Seorang Pria. Jika kita bebas mengutip ramalan yang sedang di paparkan ini, dengan penekanan pada kata ganti, maka tak perlu ada bujukan bahwa sang Penghibur yang akan datang adalah seorang pria dan bukan roh dalam arti roh secara harafiahnya.
Perhatikan ayat berikut :
“Howbeit when He, the Spirit of Truth, is come, He will guide you into all truth: for He shall not speak of Himself; but whatsoever He: shall hear, that shall He speak: and He will shoow you things to come”. (Injil – Yohanes 16: 13).
Silahkan hitung jumlah He pada ayat di atas. Terdapat tujuh buah. Tujuh kata ganti pria dalam satu ayat. Tidak ada ayat lain dalam 66 kitab Injil Protestan atau dalam 73 kitab Injil Katholik dengan tujuh kata ganti pria, atau 7 kata ganti wanita, atau 7 jenis netral.Kita akan menyetujui tanpa reserve bahwa begitu banyaknya kata ganti pria dalam satu ayat,maka itu tidak sesuai untuk Roh.
Yang mengherankan lagi ketika masalah 7 kata ganti pria dalam sebuah ayat pada Injil versi Urdu baru-baru ini diubah menjadi She, She, She,dengan maksud agar umat dan para penelusur riwayat tidak dapat menyatakan bahwa ramalan tersebut mengacu kepada Muhammad sebagai seorang pria. (Ketidakjujuran yang umum dilakukan oleh para oknum misionaris), lebih khususnya dalam bahasa daerah. Sebagaimana dalam Injil Afrika, pada ayat yang didiskusikan, mereka telah mengubah kata Trooster (penghibur) menjadi Voorspraak (penengah), dan menambahkan rangkaian kata -die Heilige Gees- artinya Roh Kudus, rangkaian kata yang para sarjana Injil tidak pernah berani menambahkannya ke dalam bermacam-ragam versi Inggris. Tidak, Bahkan Jehovah Witnesses sekalipun.
Kitab langit2
KEASLIAN AYAT-AYAT DALAM INJIL PADA AKHIRNYA DIMUNCULKAN TUHAN DALAM AL-QUR’AN :
QS.7.Al- A’raaf :157
“Iaitu orang-orang yang mengikut Rasulullah (Muhammad s.a.w.) Nabi yang Ummi, yang mereka dapati tertulis (namanya dan sifat-sifatnya) di dalam Taurat dan Injil…. “

QS.61.Al- Saff :6
“… Nabi ‘Isa ibni Maryam berkata: ‘Wahai Bani Isra’il, sesungguhnya aku ini Pesuruh Allah kepada kamu, mengesahkan kebenaran Kitab yang diturunkan sebelumku, iaitu Kitab Taurat, dan memberikan berita gembira dengan kedatangan seorang Rasul yang akan datang kemudian daripdaku – bernama: Ahmad’ “

Semoga menjadikan cakrawala ilmu pengetahuan.
Salam cahaya-Nya,

Kelana Delapan Penjuru Angin,
Lembah Teluk Pucung,28 Agustus 2013
CopyRights@2013

No comments: