Hari Qiamat pasti terjadi, Pada waktu itu langit akan pecah,
gunung-gunung akan beterbangan, bumi dan seisinya akan hancur lebur ...
Sebelum itu banyak peristiwa besar akan terjadi, sebagai tanda hampir
tiba waktunya ... , kemerosotan Ummat Islam, para Ulama berkurang, ujian
berat yang menggugat iman, kemungkaran leluasa ditengah -tengah
Masyarakat, keruntuhan moral, gempa bumi demi gempa bumi, peperangan
demi peperangan ...
Al-Qur'an dan Hadits adalah pusaka yang
ditinggalkan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam kepada
umatnya. Mereka tidak akan sesat dan lenyap dari permukaan bumi ini
selama masih berpegang teguh kepada keduanya. Al-Qur'an dan Hadits
adalah pegangan yang tidak luntur dan sumber segala kekuatan serta
keterangan yang lengkap dan jelas tentang identitas Islam itu sendiri.
Sebenamya, segala masalah yang dihadapi oleh Umat Islam sepanjang zaman,
baik yang telah lalu, dewasa ini dan yang akan datang, semuanya telah
diterangkan oleh Baginda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, dan
tidak ada satu pun yang tertinggal. Semuanya diterangkan dan dijelaskan
tentang cara-cara untuk menghadapi dan menyelesaikannya. Dalam hal ini,
termasuk masalah-masalah yang dihadapi oleh umat Islam di akhir zaman,
sejak 1400 tahun yang lalu telah diterangkan oleh Rasulullah Shallallahu
'Alaihi wa Sallam, untuk menjadi pedoman kepada umatnya supaya mereka
dapat menjaga diri, waspada dan tetap berada dalam ajaran yang murni
serta terhindar dari segala kerusakan dan bid'ah serta bahaya kesesatan.
Imam
Muslim rahimahullah meriwayatkan dalam kitabnya seperti berikut: Dari
Abu Zaid, yaitu Amr bin Akhthab al-Anshari Ra., katanya: "Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam shalat Subuh berjamaah dengan kami,
kemudian beliau naik ke mimbar dan berkhutbah sampai masuk waktu Zuhur,
kemudian beliau turun (dari mimbar) dan shalat Zuhur (bersama kami).
Setelah selesai shalat Zuhur beliau naik lagi ke mimbar dan menyambung
khutbahnya sampai masuk waktu Ashar, maka beliau turun dari mimbar dan
shalat Ashar (bersama kami). Setelah selesai shalat Ashar beliau naik
lagi ke mimbar dan melanjutkan khutbahnya sehingga tenggelam matahari.
Beliau memberitahu kepada kami segala apa yang telah terjadi dan yang
akan terjadi. Maka siapa yang pandai di kalangan kami, dialah yang
paling banyak menghafalnya." (H.R. Muslim)
Di dalam khutbah yang
panjang itu, Baginda Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menerangkan hal- hal
yang berkaitan dengan makhluk dari permulaan penciptaannya hingga akhir
zaman dan perkara-perkara yang berkaitan dengan alam barzakh dan hari
qiamat. Berkata Huzaifah bin al- Yaman: "Terkadang aku lihat sesuatu
yang telah aku lupakan, maka kembali ingatanku kepada khutbah Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, maka aku ingat kembali, seperti keadaan
salah seorang kamu yang mengenal kembali sahabat yang telah lama hilang
dari ingatannya bila ia bertemu kembali dengannya".
JANGAN MUDAH MENYALAHKAN ORANG LAIN
Dari
AbuHurairah Ra., bahwasanya Rasullullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
bersabda: "Jika ada seseorang berkata, "orang banyak (sekarang ini)
sudah rusak, maka orang yang berkata itu sendiri yang paling rusak di
antara mere ka." (HR. Muslim).
Keterangan Imam Nawawi ketika
menulis Hadits ini dalam kitab Riyadhus-Shalihin, beliau memberikan
penjelasan seperti berikut: "Larangan semacam di atas itu (larangan
mengatakan orang banyak telah rusak) adalah untuk orang yang mengatakan
sedemikian rupa dengan tujuan rasa bangga pada diri sendiri, sebab
dirinya tidak rusak, dengan tujuan merendahkan orang lain dan merasa
dirinya lebih mulia daripada mereka. Maka yang demikian ini adalah
haram. Adapun orang yang berkata seperti ini karena ia melihat kurangnya
perhatian orang banyak terhadap agama mereka serta didorong oleh
perasaan sedih melihat nasib yang dialami oleh mereka, dan timbul dari
perasaan cemburu terhadap agama, maka perkataan itu tidak ada salahnya.
Hadits ini sengaja diletakkan di permulaan buku ini supaya menjadi suatu
peringatan kepada Umat Islam bila menerangkan Hadits-hadits akhir zaman
seperti apa yang dituliskan di sini yang banyak menyingkap tentang
kemunduran umat Islam dan kemerosotan moral mereka.
Oleh karena
itu, kita coba mengaitkan hadits-'hadits tersebut dengan realitas umat
Islam dewasa ini, maka janganlah kita merasa bangga dan 'ujub dengan
diri sendiri, bahkan hendaklah kita menegur diri kita masing-masing dan
jangan seenaknya menuding orang lain. Walaupun kerusakan moral umat
Islam dewasa ini perlu dibicarakan untuk tujuan perbaikan, namun
penyingkapannya itu perlu dalam bentuk yang sehat dan dengan perasaan
yang penuh kasih sayang serta dengan rasa cemburu terhadap agama, bukan
dengan perasaan bangga diri dan memandang rendah kepada orang lain.
Mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan limpah karunia-Nya
mencucuri kita rahmat, taufiq dan hidayah. Aaamiin.
MENGAPA DUNIA ISLAM MENJADI SASARAN PEMUSNAHAN
Dari
Ummul Mukminin Zainab binti Jahsy (isteri Rasulullah Shallallahu
'Alaihi wa Sallam), beliau berkata:" (Pada suatu hari) Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam masuk ke dalam rumahnya dengan keadaan
cemas sambil bersabda, "La ilaha illallah, celaka (binasa) bangsa Arab
dari kejahatan (malapetaka) yang sudah hampir menimpa mereka. Pada hari
ini telah terbuka bagian dinding Ya'juj dan Ma'juj seperti ini", dan
Baginda menemukan ujung ibu jarinya dengan ujung jari yang sebelahnya
(jari telunjuk) yang dengan itu mengisyaratkan seperti bulatan. Saya
(Zainab binti Jahsy) lalu bertanya, Ya Rasulullah! Apakah kami akan
binasa, sedangkan di kalangan kami masih ada orang-orang yang shaleh?"
Lalu Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, Ya, jikalau kejahatan
sudah terlalu banyak." (HR. Bukhari dan Muslim).
Keterangan
Hadits di atas menerangkan, apabila di suatu tempat atau daerah sudah
terlalu banyak kejahatan, kemungkaran dan kefasiqan, maka kebinasaan
akan menimpa semua orang yang berada di tempat itu. Tidak hanya kepada
orang jahat saja, tetapi orang-orang shaleh juga akan dibinasakan,
walaupun masing-masing pada hari qiamat akan diperhitungkan menurut
amalan yang telah dilakukan. Oleh karena itu segala bentuk kemungkaran
dan kefasiqan hendaklah segera dibasrni, dan segala kemaksiatan
hendaklah segera dirnusnahkan, supaya tidak terjadi malapetaka yang
bukan saja akan menimpa orang-orang yang melakukan kernungkaran dan
kejahatan tersebut, tetapi juga menimpa semua penduduk yang berada di
tempat itu.
Dalam hadits di atas walaupun disebutkan secara khusus tentang bangsa Arab tetapi yang dimaksudkan adalah seluruh bangsa yang ada di dunia ini. Tujuan disebutkan bangsa Arab secara khusus karena Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam sendiri dari kalangan mereka, dan yang menerima Islam pada waktu permulaan pengembangannya adalah kebanyakan dari kalangan bangsa Arab dan sedikit demi sedikit dari bangsa lain. Begitu pula halnya dalam masalah yang berkaitan dengan perkembangan umat Islam banyak bergantung kepada maju- mundurnya bangsa Arab itu sendiri. Selain itu, bahasa resmi Islam adalah bahasa Arab. Kemudian Ya'juj dan MaJuj adalah dua bangsa (dari keturunan Nabi Adam As.) yang dahulunya banyak mernbuat kerusakan di permukaan bumi, lalu batas daerah dan kediaman mereka ditutup oleh Zul Qarnain dan pengikut-pengikutnya dengan campuran besi dan tembaga, maka dengan itu mereka tidak dapat keluar, sehingga hampir tiba hari qiamat. Maka pada waktu itu dinding yang kuat tadi akan hancur dan keluarlah kedua bangsa itu dari kediaman mereka, lalu kembali membuat kerusakan di permukaan bumi. Apabila peristiwa ini telah terjadi, itulah tanda hari qiamat sudah dekat.
Kedua penyakit ini tidak dapat dipisahkan. "Cinta dunia" bermakna tamak, rakus, bakhil dan tidak mau menyumbangkan harta di jalan Allah Subhanahu wa Ta'ala "Takut mati" bermakna senang dengan kehidupan dunia dan tidak membuat persediaan untuk menghadapi negeri akhirat dan tidak ada perasaan untuk berkorban dengan diri dan jiwa dalam memperjuangkan agama Allah Subhanahu wa Ta'ala. Kita berdoa semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala, menurunkan pertolongan (nushrah)Nya kepada kaum muslimin dan memberikan kepada mereka kemenangan di dunia dan di akhirat.
ILMU AGAMA AKAN BERANGSUR-ANGSUR HILANG
Dari Abdullah bin Amr bin 'Ash Ra. ia berkata: Aku mendengar Rasullullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda,' "Bahwasanya Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak akan mencabut (menghilangkan) ilmu dengan sekaligus dari (dada) manusia. Tetapi Allah Subhanahu wa Ta'ala menghilangkan ilmu agama dengan mematikan para ulama. Apabila sudah ditiadakan para ulama, orang banyak akan memilih orang-orang jahil sebagai pemimpinnya. Apabila pemimpin yang jahil itu ditanya, mereka akan berfatwa tanpa ilmu pengetahuan. Mereka sesat dan menyesatkan orang lain." (HR. Muslim).
Keterangan Sekarang ini para ulama sudah berkurang. Satu demi satu pergi meninggalkan kita. Kalau peribahasa kita mengatakan, "patah tumbuh, hilang berganti", namun sangat sayang peribahasa ini tidak tepat berlaku kepada para ulama. Mereka patah lambat tumbuh, dan mereka hilang lambat berganti. Sampailah suatu waktu nanti permukaan bumi ini akan kosong dari Ulama. Pada waktu itu sudah tidak berarti lagi kehidupan di dunia ini. Alam penuh dengan kesesatan. Manusia telah kehilangan nilai dan pegangan hidup. Sebenarnya, para ulamalah yang memberikan makna dan arti pada kehidupan manusia di permukaan bumi ini.
Maka apabila telah habis para ulama, hilanglah segala sesuatu yang bemilai. Akhir-akhir ini kita telah melihat gejala zaman yang dinyatakan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam tadi. Yakni bilangan para ulama hanya tinggal sedikit dan usaha untuk melahirkannya tidak mendapat perhatian yang sewajamya. Pondok-pondok pesantren dan madrasah-madrasah kurang mendapat perhatian dari cendekiawan. Mereka lebih mengutamakan pelajaran di bidang keduniaan yang dapat meraih keuntungan harta benda dunia. Inilah realitas masyarakat kita hari ini. Oleh sebab itu, perlulah kita memikirkan hal ini dan mencari jalan untuk menyelesaikannya.
UMAT ISLAM IKUT JEJAK LANGKAH YAHUDI DAN NASHRANI
Dari Abu Sa'id Al-Khudri Ra. ia berkata: Bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: Kamu akan mengikuti jejak langkah umat-umat sebelum kamu, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sehingga jikalau mereka masuk ke lobang biawakpun kamu akan mengikuti mereka". Sahabat bertanya. "Ya Rasulullah! Apakah Yahudi dan Nashrani yang Tuan maksudkan?" Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menjawab, "Siapa lagi?" (kalau bukan mereka). (HR. Muslim).
Dalam hadits di atas walaupun disebutkan secara khusus tentang bangsa Arab tetapi yang dimaksudkan adalah seluruh bangsa yang ada di dunia ini. Tujuan disebutkan bangsa Arab secara khusus karena Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam sendiri dari kalangan mereka, dan yang menerima Islam pada waktu permulaan pengembangannya adalah kebanyakan dari kalangan bangsa Arab dan sedikit demi sedikit dari bangsa lain. Begitu pula halnya dalam masalah yang berkaitan dengan perkembangan umat Islam banyak bergantung kepada maju- mundurnya bangsa Arab itu sendiri. Selain itu, bahasa resmi Islam adalah bahasa Arab. Kemudian Ya'juj dan MaJuj adalah dua bangsa (dari keturunan Nabi Adam As.) yang dahulunya banyak mernbuat kerusakan di permukaan bumi, lalu batas daerah dan kediaman mereka ditutup oleh Zul Qarnain dan pengikut-pengikutnya dengan campuran besi dan tembaga, maka dengan itu mereka tidak dapat keluar, sehingga hampir tiba hari qiamat. Maka pada waktu itu dinding yang kuat tadi akan hancur dan keluarlah kedua bangsa itu dari kediaman mereka, lalu kembali membuat kerusakan di permukaan bumi. Apabila peristiwa ini telah terjadi, itulah tanda hari qiamat sudah dekat.
SELURUH DUNIA DATANG MENGERUMUNI DUNIA ISLAM
Dari
Tsauban Ra. berkata Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda;
"Hampir tiba suatu zaman di mana bangsa-bangsa dari seluruh dunia akan
datang mengerumuni kamu bagaikan orang-orang yang kelaparan mengerumuni
talam hidangan mereka". Maka salah seorang sahabat bertanya, "Apakah
karena kami sedikit pada hari itu?" Nabi Rasulullah Shallallahu 'Alaihi
wa Sallam menjawab, "Bahkan kamu pada hari itu banyak sekali, tetapi
kamu umpama buih di waktu banjir, dan Allah akan mencabut rasa gentar
terhadap kamu dari hati musuh-musuh kamu, dan Allah akan melemparkan ke
dalam hati kamu penyakit 'wahan'. Seorang sahabat bertanya: "Apakah
'wahan' itu, hai Rasulullah?". Rasulullah menjawab: "Cinta dunia dan
takut mati". (HR. Abu Daud).
Keterangan memang benar apa yang
disabdakan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam tersebut. Keadaan
umat Islam pada hari ini, menggambarkan kebenaran apa yang disabdakan
oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Umat Islam walaupun
mereka dalam jumlahnya banyak, yaitu 1000 juta 1/5 penduduk dunia),
tetapi mereka sering menjadi tuduhan negatif dan menjadi alat permainan
bangsa-bangsa lain. Mereka ditindas, diinjak-injak, dibantai dan
sebagainya. Bangsa-bangsa dari seluruh dunia walaupun berbeda agama,
mereka bersatu untuk melawan dan melumpuhkan kekuatan umat Islam.
Sebenarnya, sebab kekalahan kaum Muslimin adalah dari dalam diri kaum
Muslimin itu sendiri, yaitu adanya penyakit "wahan" yang merupakan
penyakit campuran dari dua unsur yang sering wujud dalam bentuk kembar
dua, yaitu "cinta dunia" dan "takut mati".Kedua penyakit ini tidak dapat dipisahkan. "Cinta dunia" bermakna tamak, rakus, bakhil dan tidak mau menyumbangkan harta di jalan Allah Subhanahu wa Ta'ala "Takut mati" bermakna senang dengan kehidupan dunia dan tidak membuat persediaan untuk menghadapi negeri akhirat dan tidak ada perasaan untuk berkorban dengan diri dan jiwa dalam memperjuangkan agama Allah Subhanahu wa Ta'ala. Kita berdoa semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala, menurunkan pertolongan (nushrah)Nya kepada kaum muslimin dan memberikan kepada mereka kemenangan di dunia dan di akhirat.
ILMU AGAMA AKAN BERANGSUR-ANGSUR HILANG
Dari Abdullah bin Amr bin 'Ash Ra. ia berkata: Aku mendengar Rasullullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda,' "Bahwasanya Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak akan mencabut (menghilangkan) ilmu dengan sekaligus dari (dada) manusia. Tetapi Allah Subhanahu wa Ta'ala menghilangkan ilmu agama dengan mematikan para ulama. Apabila sudah ditiadakan para ulama, orang banyak akan memilih orang-orang jahil sebagai pemimpinnya. Apabila pemimpin yang jahil itu ditanya, mereka akan berfatwa tanpa ilmu pengetahuan. Mereka sesat dan menyesatkan orang lain." (HR. Muslim).
Keterangan Sekarang ini para ulama sudah berkurang. Satu demi satu pergi meninggalkan kita. Kalau peribahasa kita mengatakan, "patah tumbuh, hilang berganti", namun sangat sayang peribahasa ini tidak tepat berlaku kepada para ulama. Mereka patah lambat tumbuh, dan mereka hilang lambat berganti. Sampailah suatu waktu nanti permukaan bumi ini akan kosong dari Ulama. Pada waktu itu sudah tidak berarti lagi kehidupan di dunia ini. Alam penuh dengan kesesatan. Manusia telah kehilangan nilai dan pegangan hidup. Sebenarnya, para ulamalah yang memberikan makna dan arti pada kehidupan manusia di permukaan bumi ini.
Maka apabila telah habis para ulama, hilanglah segala sesuatu yang bemilai. Akhir-akhir ini kita telah melihat gejala zaman yang dinyatakan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam tadi. Yakni bilangan para ulama hanya tinggal sedikit dan usaha untuk melahirkannya tidak mendapat perhatian yang sewajamya. Pondok-pondok pesantren dan madrasah-madrasah kurang mendapat perhatian dari cendekiawan. Mereka lebih mengutamakan pelajaran di bidang keduniaan yang dapat meraih keuntungan harta benda dunia. Inilah realitas masyarakat kita hari ini. Oleh sebab itu, perlulah kita memikirkan hal ini dan mencari jalan untuk menyelesaikannya.
UMAT ISLAM IKUT JEJAK LANGKAH YAHUDI DAN NASHRANI
Dari Abu Sa'id Al-Khudri Ra. ia berkata: Bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: Kamu akan mengikuti jejak langkah umat-umat sebelum kamu, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sehingga jikalau mereka masuk ke lobang biawakpun kamu akan mengikuti mereka". Sahabat bertanya. "Ya Rasulullah! Apakah Yahudi dan Nashrani yang Tuan maksudkan?" Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menjawab, "Siapa lagi?" (kalau bukan mereka). (HR. Muslim).
Keterangan Umat Islam
akan mengikuti jejak langkah atau "cara hidup" orang-orang Yahudi dan
Nashrani, hingga dalam urusan yang kecil dan yang remeh sekalipun.
Contohnya, jikalau orang Yahudi dan Nashrani masuk ke lobang biawak yang
kotor dan sempit sekali pun, orang Islam akan terus mengikuti mereka.
Pada zaman sekarang, kita dapat melihat kenyataan sabda Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam ini. Banyak orang Islam yang kehilangan
pegangan di dalam kehidupan. Mereka banyak meniru "cara hidup" Yahudi
dan Nashrani, baik disadari ataupun tidak. Banyak orang Islam yang telah
terperangkap dalam tipu muslihat Yahudi dan Nashrani dan ada pula yang
sekaligus menjadi alat untuk kepentingan mereka. Ya Allah ! Selamatkan
kami dari mereka.
GOLONGAN ANTI HADITS
GOLONGAN ANTI HADITS
Dari
Miqdam bin Ma'dikariba Ra. ia berkata: Bahwasanya Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda; "Hampir tiba suatu zaman di mana
seorang lelaki yang sedang duduk bersandar di atas kursi kemegahannya,
lalu disampaikan orang kepadanya sebuah hadits dari haditsku maka ia
berkata: "Pegangan kami dan kamu hanyalah kitabullah (Al-Qur'an) saja.
Apa yang dihalalkan oleh Al-Qur'an kami halalkan. Dan apa yang ia
haramkan kami haramkan". (Kemudian Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
melanjutkan sabdanya): "Padahal apa yang diharamkan Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam samalah hukumnya dengan apa yang
diharamkan Allah Subhanhu wa Ta'ala ". (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah).
Keterangan
Laki-laki yang dimaksudkan di dalam Hadits ini ialah seorang yang
mengingkari kedudukan Hadits sebagai sumber hukum yang kedua setelah
Al-Qur'an. Ia hanya percaya kepada Al-Qur'an saja. Baginya, Hadits bukan
menjadi sumber hukum dan tempat rujukan. Golongan ini dianggap telah
keluar dari ikatan Agama Islam. Karena ia tidak akan dapat memahami
Al-Qur'an jika tidak kembali kepada Hadits Nabi Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam. Al-Qur'an banyak menyebutkan garis-garis besar ajaran Islam dan
dalam bentuk global, maka Haditslah yang berfungsi untuk merinci isi dan
kandungan ayat-ayatnya serta menerangkan yang sulit-sulit. Oleh karena
itu, syariat tidak akan sempurna kalau hanya dengan Al- Qur'an saja,
tetapi ia mesti disertai dengan Hadits Nabi Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam.
GOLONGAN YANG SENANTIASA MENANG
Dari
Mughirah bin Syu'bah Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam bersabda: "Senantiasa di kalangan umatku ada golongan yang selalu
menang (dalam perjuangan mereka), sehingga sampailah pada suatu waktu
yang dikehendaki Allah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. M ereka senantiasa
menang. (HR. Bukhari).
Keterangan Allah Subhanahu wa Ta'ala telah
menjadikan Umat Islam ini umat yang terakhir sekali. Oleh sebab itu
Allah Subhanahu wa Ta'ala berjanji akan memelihara kitab -Nya
(Al-Qur'an) dan berjanji untuk melahirkan generasi demi generasi yang
akan memikul tugas dakwah hingga tetap eksis golongan mukminin di
permukaan bumi ini. Kalau kita teliti sejarah Umat Islam mulai zaman
permulaan pengembangannya hingga hari ini, kita akan mendapatkan Umat
Islam telah teruji sepanjang sejarah dengan ujian yang berat-berat.
Ujian itu dimulai dari golongan Musyrikin di Makkah, Munafiqin, Yahudi
dan Nashrani di Madinah, seterusnya gerakan riddah, Majusi yang
berselimutkan Islam, golongan Bathiniyah, pengaruh falsafah dan
pemikiran Yunani, serangan bangsa Mongol dan bangsa Tartar yang
menghancurkan peradaban Islam di Baghdad pada pertengahan abad keenam
Hijriyah.
Begitu pula halnya dengan pembantaian terhadap kaum
Muslimin ketika jatuhnya kerajaan Islam di Andalus (Spanyol) dan
seterusnya disambung dengan pengaruh-pengaruh imperialis Barat terhadap
dunia Islam, gerakan Zionis Yahudi dan missionary Nashrani yang
mempunyai peralatan dan kemudahan yang banyak dan seterusnya serangan di
segi pemikiran dan kebudayaan. Walaupun ujian yang sangat dahsyat
melanda Umat Islam di sepanjang sejarah, namun mereka masih eksis dan
masih mempunyai identitas dan peranan yang hebat di dalam peta dunia
hari ini. Walaupun dewasa ini ada di kalangan Umat Islam yang tidak
menghiraukan Urusan agama, tetapi masih ada golongan yang
bersungguh~sungguh untuk mempelajari agama dan memperjuangkannya.
Walau
pun banyak di kalangan Umat Islam yang telah hancur moral dan
akhlaknya, tetapi masih ada golongan yang berakhlak tinggi dan berbudi
luhur. Walaupun berbagai syi'ar Islam diinjak-injak di beberapa tempat,
tetapi di tempat lain syi'ar Islam masih gagah dan teguh. Walaupun
aktivis-aktivis Islam ditindas dan disiksa pada suatu tempat, tetapi di
tempat lain mereka disanjung dan dihormati. Begitulah seterusnya Umat
Islam tidak akan lenyap dari permukaan bumi ini, hingga sampai pada
waktu yang dikehendaki oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Maka pada waktu
itu Allah Subhanahu wa Ta'ala akan mematikan semua orang Islam dengan
tiupan angin yang mematikan setiap jiwa yang beriman. Dan yang tinggal
setelah itu hanyalah orang-orang jahat atau orang kafir. Pada waktu
itulah akan terjadi hari qiamat.
PENYAKIT UMAT-UMAT DAHULU
Dari
Abu Hurairah Ra .. katanya: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu
'Alaihi wa Sallam bersabda, "Umatku akan ditimpa penyakit -penyakit yang
pemah menimpa umat -umat dahulu. " Sahabat bertanya, "Apakah
penyakit-penyakit umat -umat terdahulu itu?" Nabi Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam menjawab, "Penyakit-penyakit itu ialah : (1 )terlalu sombong,
(2) terlalu mewah, (3) mengumpulkan harta sebanyak mungkin, (4) tipu
menipu dalam merebut harta benda dunia, (5) saling memarahi, (6)
dengki-mendengki, sehingga jadi zalim menzalimi." (HR. Hakim).
Keterangan
Penyakit-penyakit yang disebutkan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam tadi telah banyak kita lihat di kalangan kaum muslimin hari ini.
Di sana sini kita melihat penyakit ini menular dalam masyarakat dengan
ganasnya. Dunia Islam dilanda krisis rohani yang sangat tajam dan
meruncing. Dengan kekosongan jiwa itulah mereka terdorong untuk mencari
harta benda sebanyak-banyaknya untuk memuaskan hawa nafsu. Maka apabila
hawa nafsu diturutkan tentunya mereka akan menggunakan segala cara dan
tipu muslihat. Saat itu, hilanglah nilai-nilai akhlak, yang eksis
hanyalah kecurangan, khianat, dengki mendengki dan sebagainya. Marilah
kita renungkan maksud Hadits ini, dan marilah kita memperhitungkan diri
sebelum kita diperhitungkan di hadapan Allah pada hari qiamat nanti.
ISLAM KEMBALI ASING
Dari
Abu Hurairah Ra. Ia berkata: Bersabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam; "Islam mulai berkembang dalam keadaan asing. Dan ia akan
kembali asing pula. Maka beruntunglah orang-orang yang asing." (HR.
Muslim).
Keterangan Islam mulai tersebar di Mekkah dalam keadaan
sangat asing. Sangat sedikit penganut dan pendukungnya kalau
dibandingkan dengan penentangnya. Kemudian setelah itu Islam tersebar ke
seluruh pelosok dunia sehingga dianut oleh dua pertiga penduduk dunia.
Kemudian Islam kembali asing dan dirasa ganjil dari pandangan dunia,
bahkan dari pandangan orang Islam sendiri. Sebagian dari orang Islam
merasa ganjil dan aneh bila melihat orang Islam yang iltizam (komitmen)
dengan Islam dan mengamalkan tuntutan Islam yang sebenamya. Seorang yang
iltizam dengan Islam dipandang dingin oleh masyarakat dan sukar untuk
diterima sebagai individu yang sehat. Contohnya, kalau ada sesuatu
program kemasyarakatan kemudian masuk waktu shalat, tiba-tiba ada orang
yang minta izin untuk menunaikan shalat, maka tindakan itu dianggap
tidak sopan dan kurang wajar. Sedangkan orang yang tidak shalat sambil
bersenda- gurau ketika orang lain shalat tidak dianggap sebagai
perbuatan yang salah dan terkutuk. Begitulah seterusnya nasib Islam di
akhir zaman. Ia akan terasing dan tersisih dari masyarakat, bahkan
tersisih dari pandangan orang Islam sendiri yang mengaku sebagai Umat
Islam dan marah jika dikatakan dia bukan orang Islam.
BAHAYA KEMEWAHAN
Dari
Ali bin Abi Thalib Ra.; "Bahwasanya kami sedang duduk bersama
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam di dalam masjid. Tiba-tiba
datang Mus'ab bin Umair Ra .. dan tidak ada di badannya kecuali hanya
selembar selendang yang bertambal dengan kulit. Tatkala Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam melihat kepadanya. Baginda menangis dan
meneteskan air mata karena mengenangkan kemewahan Mus'ab ketika berada
di Mekkah dahulu (karena sangat dimanjakan oleh ibunya), dan karena
memandang nasib Mus'ab sekarang (ketika berada di Madinah sebagai
seorang Muhajirin yang meninggalkan segala harta benda dan kekayaan di
Mekkah). Kemudian Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda,
"Bagaimanakah keadaan kamu pada suatu hari nanti, pergi di waktu pagi
dengan satu pakaian, dan pergi di waktu sore dengan pakaian yang lain
pula. Dan bila diberikan satu hidangan, diletakkan pula satu hidangan
yang lain. Dan kamu menutupi (menghias) rumah kamu sebagaimana kamu
memasang kelambu Ka'bah?. Maka jawab sahabat, "Wahai Rasulullah,
tentunya keadaan kami di waktu itu lebih baik dari pada keadaan kami di
hari ini. Kami akan memberikan perhatian sepenuhnya kepada masalah
ibadat saja dan tidak bersusah payah lagi untuk mencari rezeki". Lalu
Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, "Tidak! Keadaan kamu hari
ini adalah lebih baik daripada keadaan kamu pada hari itu ". (HR.
Tirmizi).
Keterangan Dalam Hadits ini Nabi kita Muhammad
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menerangkan umatnya pada suatu waktu akan
mendapat kekayaan dan kelapangan dalam kehidupan. Di waktu pagi memakai
satu pakaian dan di waktu sore memakai pakaian yang lain pula. Hidangan
makan tak putus-putus. Rumah- rumah mereka indah dan dihias dengan
beraneka ragam perhiasan. Dalam keadaan demikian kita juga mungkin akan
berkata seperti perkataan sahabat; di mana kalau segalanya sudah beres,
maka mudahlah hendak melaksanakan ibadat.
Tetapi Nabi kita
Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam mengatakan, "Keadaan serba
kekurangan itu adalah lebih baik untuk kita," artinya lebih memberikan
kesempatan untuk kita melakukan ibadat. Kemewahan hidup banyak
menghalangi seseorang dari berbuat ibadat kepada Allah Subhanahu wa
Ta'ala., seperti yang berlaku hari ini. Segala yang kita miliki walaupun
tidak melebihi keperluan, namun rasanya sudah mencukupi. Tetapi, bila
dibandingkan dengan kehidupan para sahabat, kita jauh lebih mewah dari
mereka, sedangkan ibadat kita sangat jauh ketinggalan. Kekayaan dan
kemewahan yang ada, sering kali menyibukkan dan menghalangi kita dari
berbuat ibadah. Kita sibuk mengumpulkan harta, juga sibuk menjaganya dan
sibuk untuk menambah lebih banyak lagi.
Tidak
ubahnya seperti apa yang pernah disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu
'Alaihi wa Sallam, "Seandainya seorang anak Adam itu telah mempunyai
satu lembah emas, dia berhasrat untuk mencari lembah yang kedua,
sehingga ia dimasukkan ke dalam tanah (menemui kematian)." Begitulah
gambaran kerakusan manusia dalam mengumpulkan harta kekayaan. Ia
senantiasa mencari dan menambah, sehingga ia menemui kematian. Maka
ketika itu, barulah ia menyadari diri dengan seribu satu penyesalan.
Tetapi waktu itu penyesalan sudah tidak berguna lagi Oleh karena itu,
janganlah kita lupa da ratan dalam mencari harta kekayaan.
Tak
peduli halal atau haram, yang penting harta dapat dikumpulkan. Tak
peduli waktu shalat, bahkan semua waktu digunakan untuk mengumpulkan
kekayaan. Biarlah kita mencari harta benda dunia pada batas-batas
keperluan. Kalau berlebihan bisa digunakan untuk menolong orang lain
yang kurang berkemampuan dan sering-seringlah bersedekah, sebagai
simpanan untuk hari akhirat. Orang yang bijaksana adalah orang yang
mempunyai perhitungan untuk waktu akhiratnya dan ia menjadikan dunia ini
tempat bertanam dan akhirat tempat memetik buahnya.
UMAT ISLAM MEMUSNAHKAN ORANG-ORANG YAHUDI
Dari
Abu Hurairah Ra .. bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
bersabda, "Tidaklah akan terjadi qiamat, sehingga kaum Muslimin
memerangi kaum Yahudi, Apabila kaum Yahudi itu bersembunyi di balik batu
dan pohon kayu, lalu batu dan pohon kayu itu berkata. "Hai orang Islam.
inilah orang Yahudi ada di belakang saya. Kemarilah! Dan bunuhlah ia!,
kecuali pohon gharqad (sejenis pohon yang berduri), karena sesungguhnya
pohon ini adalah dari pohon Yahudi (oleh sebab itu ia melindunginya).
(HR. Bukhari Muslim).
Keterangan Hadits ini memberikan harapan
yang sangat besar kepada kaum Muslimin dan menjanjikan kemenangan mereka
dalam memerangi orang-orang Yahudi. Jadi walaupun orang- orang Yahudi
merencanakan dan berusaha sekuat tenaga untuk membunuh dan menyesatkan
Umat Islam, namun akhirnya kaum Yahudi akan binasa juga di dalam
kepungan Umat Islam. Umat Islam akan membunuh dan menghapuskan kaum
Yahudi yang ada di permukaan bumi ini dan Umat Islam akan ditolong oleh
makhluk-makhluk Allah yang lain, sehingga batu dan pohon kayu pun akan
memberi pertolongan kepada mereka.
SIFAT AMANAH AKAN HILANG SEDIKIT DEMI SEDIKIT
Dari
Huzaifah bin Al-Yaman Ra. katanya: "Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam pernah memberitahu kami dua buah Hadits (mengenai dua kejadian
yang akan berlaku). Yang pertama sudah saya lihat, sedangkan yang kedua
saya menanti-nantikannya. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
memberitahu bahwasanya sifat amanah itu turun ke dalam lubuk hati orang-
orang tertentu. Kemudian turunlah Al-Qur'an. Maka orang-orang itu lalu
mengetahuinya melalui pedoman Al-Qur'an dan mengetahuinya melalui
pedoman As-Sunnah. Selanjutnya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam;
menceriterakan kepada kami tentang hilangnya amanah, lalu beliau
bersabda, "Seseorang itu tidur sekali tidur, lalu diambillah amanah itu
dari dalam hatinya, kemudian tertinggallah bekasnya seperti bekas yang
ringan saja. Kemudian ia tertidur pula, lalu diambillah amanah itu dari
dalam hatinya, maka tinggallah bekasnya seperti lepuh di tangan
(menggelembung di tangan dari bekas bekerja berat seperti menggunakan
kapak atau cangkul). Jadi seperti bara api yang kau gelindingkan dengan
kakimu, kemudian menggelembunglah ia dan engkau melihat ia meninggi,
padahal tidak ada apa-apa." Ketika Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam menceriterakan Hadits ini beliau mengambil sebuah batu kerikil
lalu menggelindingkannya dengan kakinya .. "Kemudian pagi-pagi (jadilah)
orang banyak berjual beli, maka hampir saja tidak ada seorang pun yang
mau menunaikan amanah, sampai dikatakan orang bahwasanya di kalangan
Bani Fulan (di tempat tertentu) ada seorang yang sangat baik memegang
amanah, sangat terpercaya dan orang banyak mengatakan, "Alangkah
tekunnya bekerja, alangkah indahnya pekerjaannya, alangkah cerdik
otaknya. Padahal di dalam hatinya sudah tidak ada lagi keimanan
sekalipun hanya seberat biji sawi. " Maka sesungguhnya telah sampai
waktunya, saya pun tidak mempedulikan siapakah di antara kamu semua yang
saya hendak bermubaya'ah (berjual beli). Jikalau ia seorang Islam, maka
agamanyalah yang akan mengembalikannya kepadaku (maksudnya agamanyalah
yang dapat menahannya dari khianat). Dan jikalau ia seorang Nashrani
atau Yahudi, maka pihak yang bertugaslah yang akan mengembalikannya
kepadaku (maksudnya jika dia seorang Nashrani atau Yahudi maka orang
yang memegang kekuasaan/pemerintahlah yang dapat membantu aku untuk
mendapatkan semua hak-milikku darinya.) Ada pun pada hari ini, saya
tidak pernah berjual beli dengan kamu semua kecuali dengan Fulan dan
Fulan (orang-orang tertentu saja)." (HR. Bukhari Muslim).
Keterangan
Hadits ini menunjukkan, sifat amanah akan hilang secara
berangsur-angsur dari kalangan kaum Muslimin, sehingga sampai suatu
waktu nanti, orang yang dianggap baik untuk menjaga amanah pun telah
khianat pula. Begitulah gambaran masyarakat kita hari ini. Banyak di
antara kita tertipu oleh seseorang yang kelihatannya bisa memikul
amanah, tetapi sebenarnya ia adalah seorang penipu.
ORANG BAIK BERKURANG, ORANG JAHAT BERTAMBAH
Dari
Aisyah Ra. ia berkata: "Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam bersabda; "Tidak akan terjadi hari qiamat sehingga seorang anak
menjadi sebab kemarahan (bagi ibu bapaknya) hujan akan menjadi panas
(hujan akan berkurang dan cuaca akan menjadi panas), akan bertambah
banyak orang yang tercela dan akan berkurang orang yang baik, anak-anak
menjadi berani melawan para orang tua serta orang yang jahat berani
melawan orang -orang baik. (HR. Thabrani).
Keterangan Di antara
tanda-tanda qiamat ialah: (1) Bila anak-anak menjadi sebab kemarahan
orang tuanya. (2) Bila hujan berkurang, cuaca menjadi panas dan udara
telah tercemar (menjadi kotor). (3) Orang jahat bertambah banyak dan
dorongan untuk membuat kejahatan sangat banyak. (4) Orang yang berbuat
kebaikan sedikit dan tidak mendapat kemudahan yang sewajamya. (5)
Anak-anak sudah berani melawan orang tua. (6) Orang-orang yang jahat
berani melawan orang-orang yang baik dan tidak malu terhadap mereka.
Kelihatannya corak masyarakat kita pada hari ini tidak banyak bedanya
dari apa yang disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
tadi. Setiap hari kita melihat kebenaran dari apa yang disabdakan
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Kita berdoa mudah-mudahan
Allah Subhanahu wa Ta'ala menyelamatkan kita dan anak cucu kita dari
golongan yang disebutkan terdahulu.
SEBAB-SEBAB KEBINASAAN SESEORANG
Dari
Abu Hurairah Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
bersabda, "Akan datang suatu zaman saat itu orang yang beriman tidak
akan dapat menyelamatkan imannya, kecuali bila dia lari membawanya dari
puncak bukit ke puncak bukit yang lain dan dari suatu gua ke gua yang
lain. Maka apabila zaman itu telah tiba, segala mata pencarian
(pendapatan kehidupan) tidak dapat diperoleh kecuali dengan melaksanakan
sesuatu yang menyebabkan kemurkaan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Apabila
ini telah terjadi, maka kebinasaan seseorang adalah dari sebab mengikuti
kehendak isteri dan anak-anaknya. Kalau ia tidak mempunyai isteri dan
anak, maka kebinasaannya dari sebab mengikuti kehendak kedua orang
tuanya. Dan jikalau orang tuanya sudah tidak ada lagi, maka
kebinasaannya dari sebab mengikuti kehendak familinya atau dari sebab
mengi kuti kehendak tetangganya". Sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, apakah maksud perkataan engkau itu?"
(kebinasaan seseorang karena mengikuti kemauan isterinya, atau anaknya,
atau orang tuanya, atau keluarganya, atau tetangganya). Nabi Shallallahu
'Alaihi wa Sallam menjawab, "Mereka akan menghinanya dengan kesempitan
kehidupannya. Maka ketika itu lalu dia menceburkan dirinya di jurang
-jurang kebinasaan yang akan menghancurkan dirinya. (HR Baihaqi).
Keterangan
Benar sekali sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam ini. Banyak
orang yang mengetahui perkara-perkara yang diharamkan dalam agama namun
oleh karena mengikuti kemauan isteri, anak, orang tua, famili atau
tetangganya, dia sanggup menceburkan diri ke dalam jurang kemaksiatan
demi untuk memuaskan hati mereka.
DUA GOLONGAN PENGHUNI NERAKA
Dari
Abu Hurairah Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
bersabda,. ''Ada dua golongan yang akan menjadi penghuni Neraka,
keduanya belum pemah aku lihat mereka. Pertama, golongan (penguasa) yang
mempunyai cambuk bagaikan ekor sapi yang digunakan untuk memukul orang.
Kedua, perempuan yang berpakaian tetapi telanjang, lenggang-lenggok
waktu berjalan, mengayun-ayunkan bahu. Kepala mereka (sanggul di atas
kepala mereka) bagaikan bonggol (ponok unta yang condong). Kedua
golongan ini tidak akan masuk sorga dan tidak akan dapat mencium bau
harumnya. Sesungguhnya bau harum sorga itu sudah tercium dari jarak
perjalanan yang sangat jauh, (HR. Muslim).
Keterangan
Kebenaran sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam ini dapat kita
lihat dari realitas masyarakat hari ini. Ada golongan yang seenaknya
memukul orang lain dengan cambuk tanpa ditanya, bertindak dengan hukum
rimba. Banyak perempuan yang berpakaian tetapi telanjang. Maksudnya,
kalau dikatakan berpakaian pun bisa, karena masih ada secarik kain di
atas badan, dan kalau kita katakan bertelanjang pun bisa juga, karena
walaupun berpakaian tetapi hanya dengan secarik kain saja. maka samalah
dengan bertelanjang. Ataupun dia berpakaian dengan pakaian yang sangat
tipis sehingga memperlihatkan warna kulit dan menampakkan bentuk aurat.
Kemudian berjalan sambil mengayun- ayunkan badan dengan sanggul yang
besar, seperti ponok unta. Kedua-dua golongan ini tidak akan masuk sorga
dan tidak akan dapat mencium bau harumnya, walaupun semerbak harumnya
telah tercium darijarak perjalanan selama 500 tahun sebelum sampai
kepadanya.
ZAMAN ORANG TAK PEDULI DARIMANA MENDAPATKAN HARTA
Dari
Abu Hurairah Ra. ia berkata: Bersabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam; "Akan datang suatu zaman di mana seseorang tidak mempedulikan
darimana ia mendapatkan harta, apakah dari sumber yang halal ataupun
haram." (HR. Nasa'i).
Keterangan Zaman sekarang merupakan zaman
ketandusan rohani dan zaman materialisme, segala sesuatu dinilai dengan
harta. Manusia cakar mencakar untuk memperoleh sebanyak mungkin harta
kekayaan. Mereka tidak mempedulikan darimana datangnya harta yang
didapat, apakah dari sumber yang halal atau dari sumber yang haram. Yang
penting, harta dapat dikumpulkan sebanyak-banyaknya untuk memenuhi
kehendak nafsu ataupun untuk mengikuti kemauan isteri atau anak-anaknya.
Hadits Ketujuhbelas: HARTA RIBA ADA DI MANA-MANA Dari Abu Hurairah Ra.
ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Akan
tiba suatu zaman, tidak ada seorang pun kecuali ia terlibat dalam
memakan harta riba. Kalau ia tidak memakannya secara langsung, ia akan
terkena debunya." (HR. Ibnu Majah) Keterangan Kandungan sabda Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam ini sangat jelas terjadi di hadapan mata
kita pada hari ini.
ORANG MINUM KHAMAR DAN MENAMAKANNYA BUKAN KHAMAR
Dari
Abu Malik Al-Asy'ari Ra. katanya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam bersabda; "Sesungguhnya akan ada sebagian dari umatku yang
meminum khamar dan mereka menamakannya dengan nama yang lain. (Mereka
meminum) sambi! diiringi dengan alunan musik dan suara biduanita. Allah
Subhanahu wa Ta'ala akan menenggelamkan mereka ke dalam bumi (dengan
gempa) dan Allah Subhanahu wa Ta'ala akan mengubah mereka menjadi kera
atau babi." (HR. Ibnu Majah).
Keterangan:
Maksudnya, akan ada di kalangan orang Islam yang meminum khamar dan
mereka mengatakan yang diminumnya itu bukan khamar. Ia hanyalah sejenis
minuman yang dapat menyegarkan badan atau yang dapat menghilangkan haus.
Mereka memberi nama kepada minuman ini bukan khamar, tetapi sebenarnya
ia adalah khamar yang diharamkan oleh syara'. Kemudian, menjadi
kebiasaan pula, keadaan mabuk itu akan disertai dengan alunan musik dan
juga nyanyian para biduanita. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
menerangkan, golongan ini akan ditimpa gempa bumi atau tubuh mereka akan
diubah menjadi bentuk kera atau babi. Sungguh benar sabda Junjungan
kita Nabi Besar Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam ini. Gempa bumi
demi gempa bumi yang terjadi di beberapa tempat di dunia ini sebagai
satu siksaan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dan jikalau golongan ini
belum sampai ke tingkatan berubah bentuk badan mereka menjadi kera dan
babi tetapi cara hidup mereka sudah banyak menyerupai caia hidup kera
dan babi.
SEDIKIT LAKI-LAKI DAN BANYAK PEREMPUAN
Dari
Anas Ra. ia berkata; "Aku akan menceritdkan kepada kamu sebuah Hadits
yang tidak ada orang lain yang akan menceritakannya setelah aku. Aku
mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda; "Di antara
tanda qiamat ialah sedikit ilmu, banyak kejahilan, banyak perzinaan,
banyak kaum perempuan dan sedikit kaum lelaki, sehingga nantinya seorang
lelaki akan mengurus limapuluh orang perempuan." (HR. Bukhari Muslim).
Keterangan
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menerangkan, di antara tanda
hampirnya qiamat ialah sedikit ilmu agama, banyak kejahilan, banyak
terjadi perzinaan, sedikit kaum lelaki dan banyak kaum perempuan.
Statistik penduduk dunia pada hari ini menunjukkan, jumlah kaum
perempuan lebih banyak dari jumlah kaum lelaki. Di sebagian negara
terdapat perbandingan, setiap seorang lelaki berbanding dengan sebelas
wanita (1:11). Dan kalau kita meneliti di segenap tempat, kita akan
dapat membuat kesimpulan, perempuan lebih banyak dari lelaki. Menurut
Imam Ibnu Hajar, sebab bilangan perempuan lebih banyak dari kaum lelaki
adalah akibat peperangan yang berlaku, karena yang banyak terbunuh dalam
peperangan adalah kaum lelaki, bukannya perempuan ... dan juga Allah
Subhanahu wa Ta'ala menghendaki kebanyakan bayi yang lahir di dunia ini
adalah bayi perempuan dan sedikit sekali bayi lelaki.
HAMBA JADI TUAN DAN BERDIRINYA BANGUNAN-BANGUNAN PENCAKAR LANGIT
Dari
Umar bin al-Khaththab Ra. ia berkata (dalam sebuah Hadits yang
panjang): "Kemudian Jibril bertanya kepada Rasulullah Shallallahu
'Alaihi wa Sallam, "Maka khabarkan kepadaku tentang hari qiamat?" Lalu
Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menjawab .. , "Orang yang ditanya
tidak lebih mengetahui dari orang yang bertanya." Maka Jibril berkata,
"Kalau begitu coba khabarkan kepadaku tanda-tandanya, " Nabi Shallallahu
'Alaihi wa Sallam menjawab, "hamba sahaya akan melahirkan tuannya dan
engkau melihat orang berjalan tanpa sandal (alas kaki), bertelanjang
lagi miskin, hanya menggembala kambing, berlomba-lomba mendirikan
bangunan tinggi-tinggi." (HR. Muslim).
Keterangan
Di antara tanda qiamat ialah, bila hamba sahaya melahirkan tuannya.
Maksudnya akan banyak bilangan hamba yang kemudian akan digauli oleh
tuannya dan melahirkan anak. Maka anak ini berpangkat ayahnya, yaitu
sebagai tuan ibunya sendiri. Ada juga sebagian yang memberikan pendapat,
contoh ini adalah simbolik kepada keadaan yang sudah terbalik, di mana
hamba menguasai tuan, bukan tuan yang berkuasa ke atas hambanya. Jadi
pemikiran manusia sudah terbalik, di mana yang baik dikatakan buruk dan
yang sebenamya buruk dikatakan baik. Tanda kedua, apabila orang yang
tidak mempunyai sandal atau orang miskin yang semestinya mendahulukan
membeli sandal dari yang lain, tiba-tiba dia telah mendirikan bangunan
yang tinggi yang tentunya terpaksa berhutang dari orang lain. Ada pula
yang menerangkan, yang dimaksudkan adalah orang yang miskin di akhir
zaman akan menjadi kaya dengan tiba-tiba, sehingga ada orang yang pada
waktu kemarin masih saja belum mempunyai sandal, tiba-tiba pada hari ini
dia sudah dapat mendirikan bangunan yang indah-indah dan sangat mewah.
ORANG KUAT BERAGAMA SEPERTI MEMEGANG BARA API
Dari
Anas Ra. berkata RasuJullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:
''Akan datang pada manusia suatu zaman saat itu orang yang berpegang
teguh (sabar) di an tara mereka kepada agamanya laksana orang yang
memegang bara api. (HR. Tirmidzi).
Keterangan Yang dimaksudkan di
sini ialah zaman yang sang at menggugat iman sehingga siapa saja yang
hendak mengamalkan ajaran agamanya dia pasti menghadapi kesulitan dan
tantangan yang sangat hebat. Kalau dia tidak bersungguh-sungguh, pasti
agamanya akan terlepas dari genggamannya. Ini disebabkan keadaan
sekelilingnya tidak mendorong untuk menunaikan kewajiban agamanya,
bahkan apa yang ada di sekelilingnya mendorong untuk berbuat kemaksiatan
yang dapat meruntuhkan aqidah dan keimanan atau paling kurang
menyebabkan kefasikan. Ini juga berarti, orang Islam terjepit dalam
melaksanakan ajaran agamanya di samping tidak mendapat fasilitas yang
sewajarnya.
GOLONGAN RUWAIBIDHAH
Dari
Abu Hurairah Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
bersabda; "Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh tipuan.
Pada waktu itu si pendusta dikatakan benar dan orang yang benar
dikatakan dusta. Pengkhianat akan disuruh memegang amanah dan orang yang
amanah dikatakan pengkhianat. Dan yang berkesempatan berbicara hanyalah
golongan "Ruwaibidhah". Sahabat bertanya, "Apakah Ruwaibidhah itu hai
Rasulullah?" Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menjawab, "Orang kerdil,
hina dan tidak mengerti bagaimana mengurus orang banyak." (HR. Ibnu
Majah).
Keterangan Zaman yang disebutkan di atas adalah zaman
penuh tipuan. Tipuan segi material dan tipuan segi pemikiran. Orang yang
benar akan disingkirkan dan orang yang khianat serta fasiq akan
disanjung dan dibesar-besarkan. Orang yang benar tidak diberikan ruang
untuk menyampaikan kebenaran. Yang dibolehkan berbicara hanyalah
pribadi-pribadi yang hina dan sebenamya tidak tahu bagaimana untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi masyarakat.
PEPERANGAN DEMI PEPERANGAN
Dari
Abu Hurairah Ra., katanya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
bersabda: "Hari qiamat tidak akan terjadi sehingga harta benda melimpah
ruah dan timbul banyak fitnah (ujian, kesesatan, kekufuran, kegilaan,
penderitaan, mushibah) serta sering terjadi "al-Harj". Sahabat bertanya,
"Apakah al-Harj itu hai Rasulullah?". Nabi Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam menjawab: "Peperangan, peperangan, peperangan. Beliau
mengucapkannya tiga kali". (HR. Ibnu Majah).
Keterangan
Realitas dunia hari ini membuktikan kebenaran sabda junjungan kita Nabi
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Harta-benda melimpah-ruah. Banyak
alat-alat modem yang dihasilkan oleh teknologi Barat dan Timur sehingga
bertambah banyak peralatan dan keperluan hidup. Maka oleh karena itu
banyak orang berlomba-lomba meraup untuk meraih keuntungan dalam
memproduksi dan memperdagangkan alat- alat tersebut. Karena
masing-masing tamak dan rakus, maka terjadilah perebutan yang
mengakibatkan berlakunya peperangan demi peperangan.
Dari hari ke
hari peperangan berkobar dengan tidak henti- hentinya. Padam di suatu
tempat, menyala pula di tempat lain. Satu sama lain saling cakar
mencakar. Semakin maju teknologi, semakin tersiksa manusia karenanya.
Sebenamya teknologi tidaklah bertentangan dengan Islam, tetapi teknologi
itu mestilah patuh di bawah etika kemanusiaan yang didukung oleh Islam
itu sendiri.
Sedangkan teknologi yang dikemukakan oleh dunia barat
pada hari ini didasarkan kepada kepentingan pribadi dan mengikuti hawa
nafsu yang rakus sehingga teknologi itu digunakan untuk menghancurkan
nilai-nilai kemanusiaan itu sendiri. Kelihatannya, begitulah keadaan
yang akan berlaku dari umur dunia ini, sehingga sampai ke titik akhir,
yaitu qiamat.
WAKTU TERASA PENDEK
Dari
Anas bin Malik Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
bersabda, "Tidak akan terjadi qiamat sehingga waktu terasa pendek, maka
setahun dirasakan seperti sebulan, sebulan dirasakan seperti seminggu,
seminggu dirasakan seperti sehari, sehari dirasakan seperti satu jam
serta satu jam dirasakan seperti satu kilatan api. " ( sebentar saja,
hanya seperti kilatan api sekejap). (HR. Tirmizi).
Keterangan
Waktu akan terasa berlalu begitu cepat. Belum sempat kita berbuat
sesuatu, tiba-tiba waktu sudah berubah, sehingga banyak urusan yang
belum dapat diselesaikan. Kita seakan- akan sibuk, tetapi kita tidak
faham apa yang disibukkan. Kita diburu waktu dan ia berlalu dengan tidak
ada urusan yang dapat kita selesaikan. Inilah yang dimaksudkan dengan
pendeknya waktu. Menurut Imam al-Karmani, yang dimaksudkan dengan
pendeknya waktu itu ialah dicabut keberkatan darinya. Memang benar apa
yang dikatakan oleh Imam al-Karmani itu. Dahulu kita merasakan dalam
sehari banyak urusan yang dapat kita laksanakan, tetapi sekarang dalam
sehari yang sama hanya sedikit urusan yang dapat kita laksanakan. Ini
adalah sebagai tanda hari qiamat hampir tiba.
MUNCULNYA TAMBANG-TAMBANG BUMI
Dari
Ibnu Umar Ra. ia berkata: "Pada satu ketika dibawa ke hadapan
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam sepotong emas. Emas itu adalah
emas zakat yang pertama sekali dibawa oleh Bani Sulaim dari pertambangan
mereka. Maka sahabat berkata: "Hai Rasulullah ! Emas ini adalah hasil
dari tambang kita". Lalu Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menjawab,
"Nanti kamu akan dapati banyak tambang-tambang, dan yang akan
menguasainya adalah orang-orang jahat. (HR. Baihaqi).
Keterangan
Tepat sekali apa yang telah disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu
'Alaihi wa Sallam limabelas abad yang lampau. Hari ini dunia Islam
sangat kaya dengan tambang bumi, seperti emas, perak, timah, minyak dan
lain-lain, tetapi yang mengurus dan menguasainya adalah orang- orang
yang bukan Islam. Ini adalah suatu realitas yang sangat jelas di mata
kita dan merupakan salah satu di antara tanda dekatnya hari qiamat.
TANAH ARAB YANG TANDUS MENJADI LEMBAH SUBUR
Dari
Abu Hurairah Ra. ia berkata: Bersabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam.; "Tidak akan terjadi qiamat sehingga Tanah Arab (yang tandus
itu) menjadi lembah yang subur dan dialiri sungai- sungai." (HR.
Muslim).
Keterangan Sekarang kita telah mulai menyaksikan
kebenaran sabda junjungan kita ini. Kita banyak melihat tanah Arab yang
dahulunya tandus dan kering krontang tetapi sekarang telah mulai
menghijau dan ditumbuhi rumput-rumputan dan pohon-pohon kayu. Contohnya,
Padang Arafah yang ada di Mekkah al-Mukarramah yang dahulunya hanya
dikenali sebagai padang pasir tandus dan tidak ada pohon-pohonan.
Sekarang ini Padang Arafah dipenuhi pohon- pohonan, sehingga kelihatan
menghijau dan kita dapat berteduh di bawah naungannya.
Keadaan ini
walaupun menyejukkan mata memandang namun ia mengurangi gambaran
keadaan padang Mahsyar, tempat berhimpunnya seluruh makhluk pada hari
qiamat nanti yang merupakan tujuan utama dan pelajaran penting yang
diambil dari ibadah wuquf jamaah Haji di Padang Arafah pada setiap 9
Zulhijjah tahun Hijriyah.
UJIAN DAHSYAT TERHADAP IMAN
Dari
Abu Hurairah Ra. bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
bersabda: "Bersegeralah kamu beramal sebelum menemui fitnah (ujian berat
terhadap iman) seumpama malam yang sangat gelap. Seseorang yang masih
beriman di waktu pagi, kemudian di waktu sore dia sudah menjadi kafir,
atau (Syak Perawi Hadits) seseorang yang masih beriman di waktu sore,
kemudian pada keesokan harinya dia sudah menjadi kafir. Dia telah
menjual agamanya dengan sedikit harta benda dunia ", (HR. Muslim).
Keterangan
Hadits ini menerangkan kepada kita betapa dahsyat dan hebatnya ujian
terhadap iman seseorang di akhir zaman. Seseorang yang beriman di waktu
pagi, tiba-tiba dia menjadi kafir di waktu sore. Begitu pula dengan
seseorang yang masih beriman di waktu sore. Tiba-tiba besok paginya
telah menjadi kafir. Begitu cepat perubahan yang berlaku. Iman yang
begitu mahal boleh gugur di dalam godaan satu malam atau satu hari saja,
sehingga banyak orang yang menggadaikan imannya karena hanya hendak
mendapatkan sedikit harta benda dunia.
Dunia lebih dicintai mereka
daripada iman. Menurut riwayat Ibnu Majah, beliau menambahkan, "Kecuali
orang yang hatinya dihidupkan Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan ilmu."
Mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta'ala menjadikan kita di antara orang
yang berilmu dan mengamalkan ilmunya, sehingga dengan itu Allah
Subhanahu wa Ta'ala akan menyelamatkan iman kita dari ujian yang dahsyat
ini.
KELEBIHAN BERIBADAH DI WAKTU HURU-HARA
Dari
Ma 'qil bin Yasar Ra. ia berkata : Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam bersabda: "Beribadah di waktu huru-hara (di tengah kemelut dunia
yang dahsyat) adalah seperti berhijrah kepadaku." (HR Muslim).
Keterangan
Orang yang dapat beribadah dan menunaikan kewajiban agamanya di waktu
yang penuh dengan huru-hara dan gangguan dari segenap penjuru, dan dapat
mengingat Allah Subhanahu wa Ta'ala di waktu orang lain lupa dan
disibukkan dengan urusan-urusan yang melalaikan, mereka akan diberi
pahala seperti pahala hijrah yang telah dilakukan oleh kaum Muhajirin di
zaman Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Mudah-mudahan kita
termasuk dalam kalangan mereka yang dapat beribadah walaupun di dalam
keadaan dan situasi yang sangat sibuk, dan mudah-mudahan kita mendapat
pahala besar yang telah dijanjikan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam itu.
PERANG DI SEKITAR SUNGAI FURAT(IRAQ) KARENA BEREBUT KEKAYAAN
Dari
Abu Hurairah Ra., bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
bersabda: "Tidak terjadi hari qiamat sehingga Sungai Furat (Sungai
Euphrates, yaitu sebuah sungai yang ada di Iraq) menjadi surut airnya
sehingga kelihatan sebuah gunung dari emas. Banyak orang yang terbunuh
karena memperebutkannya. Maka terbunuhlah sembilan puluh sembilan dari
seratus orang yang berperang. Dan masing-masing yang terlibat berkata.
"Mudah-mudahan akulah orang yang selamat itu. "Di dalam riwayat lain
disebutkan: "Sudah dekat suatu masa di mana Sungai Furat akan menjadi
surut airnya lalu kelihatan perbendaharaan dari emas, maka siapa saja
yang hadir di situ janganlah ia mengambil sesuatu pun dari harta itu. "
(HR. Bukhari Muslim).
Keterangan
Hadits ini jelas sekali menerangkan, di negara Iraq dan sekitarnya akan
berkobar peperangan yang disebabkan memperebutkan kekayaan yang ada di
sana, banyak yang menjadi korban dan semua yang terlibat bercita-cita
hanya dialah yang selamat.
TAK ADA IMAM UNTUK SHALAT BERJAMA'AH
Dari
Salamah binti al-Hurr Ra. ia berkata: Aku mendengar Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Akan datang suatu zaman, pada
waktu itu orang banyak berdiri tegak beberapa lama, karena mereka tidak
mendapatkan orang yang dapat mengimami mereka shalat." (HR. Ibnu Majah).
Keterangan
Walaupun secara pasti pada hari ini kita belum sampai ke tingkatan yang
telah disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
tersebut, namun masyarakat kita sekarang sudah menuju ke sana. Banyak
masjid-masjid yan•g tidak mempunyai Imam yang benar-benar dapat
melaksanakan peranan seorang Imam. Kelihatannya, masyarakat kita kurang
memberikan perhatian kepada ilmu-ilmu syari'at. Mereka yang berilmu pun
banyak yang tidak menghadiri shalat berjamaah, maka tinggallah
orang-orang yang jahil. Apabila keadaan ini berkepanjangan, pasti pada
suatu hari nanti akan sampai juga kepada tingkatan keadaan yang telah
dinyatakan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam tersebut.
ULAMA TIDAK DIPEDULIKAN
Dari
Sahl bin Saad as-Sa 'idi Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi
wa Sallam bersabda: "Ya Allah! Jangan Engkau pertemukan aku dan
mudah-mudahan kamu (sahabat) tidak bertemu dengan suatu zaman dikala
para ulama sudah tidak diikuti lagi, dan orang yang penyantun sudah
tidak dihiraukan lagi. Hati mereka seperti hati orang Ajam (pada
fasiqnya), lidah mereka seperti lidah orang Arab (pada fasihnya)." (HR.
Ahmad).
Keterangan Mungkin zaman sekarang sudah mendekati keadaan
yang telah digambarkan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
ini. Masyarakat sudah agak jauh dari para ulama. Mereka takut mendekati
para ulama, karena khawatir perbuatan mereka akan ditegur. Orang tidak
malu lagi melakukan maksiat walaupun di hadapan orang yang tinggi
pribadinya. Terkadang, sengaja maksiat itu dibuat-buat di hadapan para
ulama untuk menyatakan rasa ego dan sekaligus untuk menyinggung perasaan
mereka. Golongan ini juga ahli berpidato dan sering memutarbalikkan
kenyataan. Pembicaraan mereka begitu halus dan memikat hati orang lain,
padahal hati mereka adalah hati harimau yang siap siaga untuk menerkam
dan memangsa musuhnya.
NAMANYA SAJA ISLAM
Dari
Ali bin Abi Thalib Ra. ia berkata: Telah bersabda Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.: "Sudah hampir tiba suatu zaman, kala itu
tidak ada lagi dari Islam kecuali hanya namanya, dan tidak ada dari
Al-Qur'an keeuali hanya tulisannya. Masjid-masjid mereka indah, tetapi
kosong dari hidayah. Ulama mereka adalah sejahat-jahat makhluk yang ada
di bawah kolong langit. Dari merekalah keluar fitnah, dan kepada mereka
fitnah itu akan kembali ." (HR. al-Baihaqi).
Keterangan Kalau kita
perhatikan dunia Islam pada hari ini, keadaannya tidak begitu jauh dari
gambaran yang telab dinyatakan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
ini. Kalau belum sampai pun, ia sudah mendekati ke sana. Ulama yang
dimaksudkan dalam Hadits ini ialah ulama SUI (ulama jabat) yang menjual
agama mereka dengan harta benda dunia, bukan ulama akhirat yang mewarisi
tugas para Nabi dan yang meneruskan penyiaran dakwah dari zaman ke
zaman.
AL-QUR'AN AKAN HILANG DAN ILMU AKAN DIANGKAT
Dari
Huzaifah bin al-Yaman Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam bersabda; "Islam akan lenyap seperti hapusnya (warna pakaian
yang telah usang), sehingga (sampai suatu masa nanti) orang tidak
mengerti apa yang dimaksudkan dengan puasa, apa yang dimaksudkan dengan
shalat, apa yang dimaksudkan dengan nusuk (ibadah), dan apa yang
dimaksudkan dengan sedekah. Al-Qur'an akan hilang semuanya pada suatu
malam saja, maka tidak ada yang tertinggal dipermukaan bumi ini darinya
walau pun hanya satu ayat. Dan yang ada hanya beberapa kelompok manusia,
di antaranya para orang tua, laki -laki dan perempuan. Mereka hanya
dapat berkata, "Kami sempat menemui nenek moyang kami mengucapkan
kalimat "La ilaha illallah", lalu kami pun mengucapkannyajuga. Maka
berkata Shilah (perawi Hadits dari Huzaifah)~ Apa yang dapat dibuat oleh
La ilaha illallah (apa gunanya La ilaha illallah) terhadap mereka,
sedangkan mereka sudah tidak memahami apa yang dimaksudkan dengan
shalat, puasa, nusuk, dan sedekah?" Maka Huzaifah memalingkan• muka
darinya (Shilah yang bertanya). Kemudian Shilah mengulangi pertanyaan
itu tiga kali. Maka Huzaifah memalingkan mukanya pada setiap kali
pertanyaan Shilah itu. Kemudian Shilah bertanya lagi sehingga akhimya
Huzaifah menjawab, "Kalimat itu dapat menyelamatkan mereka dari api
neraka" (Huzaifah mengatakan jawaban itu tiga kali). (HR. Thnu Majah).
Keterangan
Hadits di atas menerangkan kepada kita pada suatu zaman nanti akan
terjadi: 1. Ilmu tentang Islam akan diangkat. 2. Al-Qur'an juga akan
diangkat dari permukaan bumi ini. 3. Orang banyak hanya mengenali
beberapa istilah Islam, tetapi mereka tidak memahami apa yang
dimaksudkan dengan istilah-istilah itu. 4. Begitu pula mereka hanya
dapat mengucapkan kalimat "Lailaha illallah", tetapi mereka tidak
memahami apa tuntutan kalimat suci itu terhadap mereka. Walau
bagaimanapun Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan belas kasihan-Nya masih
menghargai keimanan mereka yang sedikit itu dan akan memasukkan mereka
ke dalam sorga.
KAPANKAH AKAN TERJADI KEHANCURAN?
Dari
Abu Hurairah Ra. Ia berkata: "Padasuatu hari ketika Nabi Shallallahu
'Alaihi wa Sallam sedang berada dalam suatu majelis dan berbicara dengan
orang yang hadir, tiba-tiba datang seorang A'rabi (Arab Badwi) lalu dia
bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, "Kapankah
akan terjadi hari qiamat?" Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam terus saja
berbicara. Sebagian yang hadir berkata, "Beliau (Nabi) mendengar apa
yang ditanyakan, tetapi pertanyaan itu tidak disenanginya." Sementara
yang lain berkata, "Bahkan beliau tidak mendengar pertanyaan itu."
Sehingga apabila Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam selesai berbicara,
beliau bersabda, "Di mana orang yang bertanya tentang hari qiamat tadi?"
Lalu Arab Badwi itu menyahut, "Ya! Saya hai Rasulullah." Maka Nabi
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, "Apabila amanah telah
disia-siakan maka tunggulah hari qiamat." Arab Badwi itu bertanya pula,
"Apa yang dimaksudkan dengan menyia-nyiakan amanah itu?" Nabi
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menjawab, "Apabila urusan diserahkan
kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kedatangan hari qiamat." (HR.
Bukhari).
Keterangan Pada hari ini banyak urusan telah diserahkan
kepada yang bukan ahlinya, sedangkan orang yang layak untuk menjalankan
urusan tersebut tidak diberi kesempatan yang sewajarnya. Ini berarti
waktu kehancuran tidak lama lagi akan terjadi.
BERBANGGA-BANGGA MASJID
Dari
Anas bin Malik Ra. bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
bersabda: "Tidak terjadi hari qiamat sehingga umatku bermegah -megahan
dengan bangunan masjid." (HR. Abu Daud).
Keterangan Di antara
tanda dekatnya hari qiamat ialah Umat Islam bangga dan bermegah-megahan
dengan bangunan masjidnya. Di antara mereka bangga dan merasa megah
dengan keistimewaan bangunannya. Perhatian mereka hanya kepada keindahan
masjid saja, tidak kepada pengisian masjid dengan ibadah dan shalat
berjamaah. Banyak masjid-masjid yang indah dan besar, tetapi yang datang
untuk shalat di dalamnya hanya segelintir manusia saja.
MENJUAL AGAMA KARENA DUNIA
Dari
Abu Hurairah Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
bersabda. "Akan keluar di akhir zaman orang-orang yang mencari
keuntungan dunia dengan menjual agama. Mereka berpakaian di hadapan
orang lain dengan pakaian yang dibuat dari kulit kambing (berpura-pura
zuhud dari dunia) untuk mendapat simpati orang banyak, dan perkataan
mereka lebih manis dari gula. Padahal hati mereka adalah hati serigala
(mempunyai tujuan-tujuan yang buruk). Allah Subhanahu wa Ta'ala
berfirman kepada mereka, "Apakah kamu tertipu dengan kelembutan-Ku ?
Ataukah kamu terlalu berani berbohong kepada-Ku? Demi kebesaran-Ku, Aku
bersumpah akan menurunkan suatu fitnah yang akan terjadi di kalangan
mereka sendiri, sehingga orang yang alim (cendekiawan) pun akan menjadi
bingung (dengan sebab fitnah itu)." (HR. Tirmizi).
Keterangan
Golongan yang dimaksudkan di dalam Hadits ini ialah orang-orang yang
menjadikan agama sebagai alat untuk mendapat keuntungan dunia. Mereka
rela menjual agama untuk mendapat keuntungan dunia ... Dan apabila
kepentingan dunia bertentangan dengan hukum syara', mereka berani
mengubah hukum Allah dan menyembunyikan kebenaran. Mereka juga ahli
rnengemukakan hujah-hujah yang menarik dan alasan-alasan yang memikat
hati, tetapi sebenarnya hujah-hujah dan alasan tersebut hanya
semata-mata timbul dari kelicinan mereka memutarbalikkan fakta.
Mereka
menipu orang lain padahal sebenarnya mereka menipu diri sendiri. Mereka
akan dilanda kekusutan pemikiran yang sangat tajam sehingga orang alim
yang banyak pengalaman pun akan kehabisan akal dan buah pikirannya.
Mereka menghadapi masalah-masalah yang meruncing dan akan
GOLONGAN YANG SELAMAT
Dari
'Auf bin Malik Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
bersabda; "Umat Yahudi telah berpecah-belah menjadi tujuh puluh satu
golongan, maka hanya satu golongan saja yang masuk sorga dan yang tujuh
puluh akan masuk neraka. Umat Nashrani telah berpecah belah menjadi
tujuh puluh dua golongan, maka tujuh puluh satu golongan masuk neraka
dan hanya satu golongan saja yang masuk sorga. Demi Tuhan yang diriku di
daLam kekuasa an-Nya, umatku akan berpecahbelah menjadi tujuh puluh
tiga golongan, hanya satu golongan saja yang masuk sorga dan tujuh puluh
dua akan masuk neraka. Sahabat bertanya, "Golongan mana yang selamat?"
Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menjawab, "Mereka adalah jamaah.
(Golongan Ahlus Sunnah Wal Jamaah) (HR. Ibnu Majah).
Keterangan
Yang dimaksudkan dengan jama'ah yang selamat ini ialah golongan yang
tetap berpegang teguh kepada Al-Qur'an dan as-Sunnah dan juga dengan
pendirian sahabat-sahabat dan salafus- shaleh, ataupun yang diistilahkan
oleh para ulama dengan golongan "Ahlus Sunnah wal jama 'ah". Selain
dari golongan ini adalah sesat dan akan menjadi penghuni neraka.
adi di hari yang matahari pada waktu itu terbit dari tempat tenggelamnya. "
INTISARI
Setelah
kita membaca hadits-hadits Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
yang menggambarkan kepada kita peristiwa peristiwa akhir zaman, dapatlah
kita mengambil beberapa kesimpulan, yaitu:
- Hendaklah kita senantiasa bermuhasabah (membuat perhitungan diri) dan membuat penelitian terhadap diri kita masing-masing untuk meningkatkan amalan yang sudah ada dan menjauhkan segala perkara-perkara yang tidak baik. Kita hendaklah menjauhkan diri dari golongan sesat yang sifat-sifatnya telah diterangkan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam di dalam hadits-hadits yang telah kita sebutkan.
- Hendaklah kita berpegang teguh kepada aqidah Ahlus Sunnah wal Jamaah, aqidah yang telah menjadi pegangan para sahabat, tabi'in dan para ulama, baik salaf maupun khalaf yang datang silih berganti dari zaman ke zaman karena golongan ini saja yang akan selamat dan akan memasuki sorga. Golongan yang lain dari mereka akan menjadi penghuni Neraka.
- Hendaklah kita berusaha mencari ilmu pengetahuan agama, terutama ilmu-ilmu yang diistilahkan oleh para ulama' sebagai "Ilmu Fardhu 'Ain" kemudian disusul dengan "Ilmu Fardhu Kifayah". Setiap hari, kita sediakan waktu khusus untuk belajar ilmu syariat, terutama dari ulama shaleh yang mewarisi tugas para Anbiya Alaihimussalam. Cari dan tuntutlah ilmu sebelum diangkat (dihilangkan) oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala dari permukaan bumi.
- Hendaklah kita berusaha membersihkan hati dari sifat-sifat kotor dan senantiasa bermujahadah untuk menghilangkan sifat-sifat tercela seperti "hubbud Dunia" (cinta kepada dunia) dan "takut mati" yang menjadi sebab segala kelemahan kaum Muslimin dan sebab kemenangan musuh terhadap kita. Untuk tujuan ini kita hendaklah mempelajari dan mendalami Ilmu Akhlak serta menghayatinya di dalam kehidupan kita.
- Hendaklah kita berhati-hati di dalam mencari nafkah kehidupan supaya kita terhindar dari sumber-sumber yang tidak diridhai Allah Subhanahu wa Ta'ala. Hendaklah kita menjauhkan diri dari harta-harta yang haram dan jangan melakukan kezaliman apapun terhadap hak milik orang lain karena tubuh yang tumbuh dari makanan yang haram pasti akan dibakar api neraka.
- Hendaklah kita memperhatikan masalah pendidikan keluarga, anak isteri dan famili kita. Dan hendaklah kita memberikan waktu untuk mentarbiyah (mendidik) mereka dan berusaha supaya merekadapat mengikuti ajaran yang telah diberikan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Jika kita tidak berbuat demikian, besar kemungkinan kita akan menjadi binasa dan terjerumus ke dalam jurang kemaksiatan, yaitu apabila kita terpaksa memperturutkan kemauan mereka yang tidak jarang berlawanan dengan kehendak agama.
- Hendaklah kita memberikan waktu yang cukup setiap hari untuk membaca Al- Qur'anul Karim. Bacalah Al-Qur'an sebelum diangkat dari permukaan bumi. Hendaklah kita membacanya dengan baik, serta berusaha memahami kandungannya. Ia adalah teman kita di malam yang sunyi dan wirid yang dibaca ketika manusia sedang sibuk dengan berbagai urusan di waktu sore dan di waktu mereka nyenyak tidur di tengah malam.
- Hendaklah kita memberikan sebagian dari rezeki yang dikaruniakan Allah Subhanahu wa Ta'ala kepada kita untuk diberikan kepada keluarga kita yang mernerlukannya dan orang lain yang kurang berkemampuan, karena sedekah itu adalah sebagian dari bekal kita menjalani negeri akhirat yang sangat jauh dan sulit itu. Semoga apa yang kita korbankan itu akan menjadi hitungan dalam suratan kebaikan di akhirat kelak.
- Hendaklah kita memahami Islam ini dengan bentuknya yang "Syumul" yang melengkapi seluruh aspek kehidupan. Dengan itu kita hendaklah mengikuti dan melaksanakan ajaran Islam di dalam semua lapangan kehidupan. Islam ketika berada di masjid, Islam ketika berada di tengah masyaraltat, Islam ketika bemegara dan Islam di dalam semua lapangan kehidupan.
- Yang terakhir, hendaklah kita•hidup untuk agama yang kita cintai ini. Kita menjadikan Islam sebagai pilihan dan berjuang untuk menyiarkannya. Kita hendaklah memberi pengorbanan sewajamya untuk Islam di samping berusaha dengan gigih memperjuangkannya. Kita hendaklah juga berhati-hati terhadap apa yang direncanakan oleh musuh-musuh Islam, apakah dari golongan Yahudi ataupun dari golongan Nashrani dan dari golongan yang lain-lain. Dengan itu kita akan dapat memelihara diri dari perangkap yang mereka pasang untuk menghancurkan umat Islam.
No comments:
Post a Comment