adsense

April 11, 2009

Dalam Al Qur’an Allah langsung menjawab semua pertanyaan

Dalam Al Qur’an, Allah langsung menjawab semua pertanyaan yang jawabannya dibutuhkan oleh manusia sepanjang hidupnya. Allah memberikan pemecahan yang sempurna dan paling masuk akal untuk semua masalah yang muncul. Seperti firman Allah pada ayat kedua surat Al Baqarah, " Kitab (Al Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa." Ayat-ayat lainnya juga menunjukkan bahwa Allah telah menjelaskan segalanya dalam Al Qur’an:

Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Qur’an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman. (QS Yusuf, 12:111)

… Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Qur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri. (QS An Nahl, 16:89)

Orang yang beriman mengatur seluruh hidupnya sesuai dengan Al Qur’an dan berjuang untuk melaksanakan dengan hati-hati setiap hari apa yang telah dia baca dan pelajari dari ayat-ayat Al Qur’an. Dalam segala perbuatannya sejak bangun di pagi hari sampai tidur di malam hari, dia berniat untuk berpikir, berbicara, dan bertindak berdasarkan ajaran Al Qur’an. Allah menunjukkan dalam Al Qur’an bahwa pengabdian seperti ini menjadi ciri utama seluruh kehidupan orang beriman.

Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. (QS Al An'am, 6:162)

Tetapi ada orang yang berpikir bahwa agama hanyalah meliputi ritual yang terbatas pada waktu-waktu tertentu—bahwa hidup hanya terdiri atas waktu sholat dan waktu lainnya. Mereka memikirkan Allah dan hidup setelah mati hanya di saat mereka berdoa, berpuasa, bersedekah, atau naik haji ke Mekah. Di waktu lain mereka tenggelam dalam urusan dunia. Hidup di dunia ini bagi mereka adalah perjuangan tanpa arah yang jelas. Orang semacam itu hampir memisahkan diri dari Al Qur’an sepenuhnya dan memiliki tujuan sendiri dalam hidup, pemahaman sendiri mengenai akhlak, pandangan sendiri mengenai dunia dan pedoman nilainya. Mereka tidak mengerti apa arti ajaran Al Qur’an sebenarnya.

Seseorang yang melaksanakan ajaran Al Qur’an dan mengikuti Sunnah Rasulullah SAW sebagai pedoman hidup tentu akan menjalani hidup yang sangat berbeda dengan orang yang bermental seperti kita sebutkan tadi. Orang ini tidak akan lupa bahwa dia adalah bagian dari takdir yang Allah telah tetapkan atasnya dan akan menjalani hidupnya dengan percaya dan berserah diri pada-Nya. Dengan demikian, dia akan tahu bahwa dia tidak perlu khawatir, sedih, takut, resah, pesimis atau tertekan; atau dikuasi oleh kepanikan pada saat kesulitan menghadang. Dia akan menghadapi semua yang datang kepadanya dengan cara yang Allah tunjukkan dan izinkan. Semua perkataan, keputusan, dan tindakannya menunjukkan bahwa dia hidup sesuai dengan Sunnah yang merupakan kerangka pengamalan dari ajaran Al Qur’an. Baik di saat sedang berjalan, menyantap hidangan, pergi ke sekolah, menuntut ilmu, bekerja, berolah raga, mengobrol, menonton televisi, atau mendengarkan musik, dia sadar bahwa dia bertanggung jawab menjalankan hidupnya sesuai dengan rida Allah. Dia menyelesaikan semua urusan sesuai amanat yang diembannya dengan sebaik-baiknya, sekaligus berpikir bagaimana meraih rida Allah dalam urusan yang dikerjakannya. Dia tidak pernah bertindak dengan cara yang tidak diperkenankan oleh Al Qur’an dan berlawanan dengan Sunnah.

Hidup dengan nilai-nilai Islam dapat dilakukan dengan mengamalkan perintah dan nasihat yang diberikan oleh Al Qur’an pada segala segi kehidupan. Hal demikian dan pelaksanaan Sunnah adalah satu-satunya cara agar manusia mampu mencapai hasil terbaik dan yang paling membahagiakan di dunia dan akhirat. Tuhan berfirman dalam Al Qur’an bahwa seseorang dapat mencapai kehidupan yang terbaik dengan melakukan amal saleh:

Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS An Nahl, 16: 97)

Dengan kehendak Allah, menjalani hidup sesuai ajaran Al Qur’an dan Sunnah akan membuat seseorang mampu mengembangkan sebuah pemahaman yang luas, kecerdasan yang unggul, kemampuan untuk membedakan antara yang benar dan yang salah, dan kemampuan untuk mempertimbangkan sebuah urusan secara mendalam. Karakteristik ini akan menjamin seseorang yang memilikinya akan menjalani setiap saat dalam hidupnya dengan kemudahan yang bersumber dari kelebihan tersebut. Seseorang yang menjalani hidupnya dengan berserah diri kepada Allah dan sesuai dengan ajaran Al Qur’an akan sepenuhnya berbeda dengan orang lain dalam hal cara bertindak, duduk dan berjalan, dalam sudut pandangnya dan dalam cara menjelaskan serta menafsirkan sesuatu, juga dalam pemecahan yang ia temukan atas persoalan yang dihadapinya.

Buku ini akan menelaah hal-hal yang dilakukan dan kejadian yang dihadapi oleh manusia hampir setiap hari dalam kehidupan dari sudut pandang seorang Muslim yang hidup sesuai dengan ajaran Al Qur’an. Buku ini akan menunjukkan bagaimana seorang muslim harus menyikapi berbagai kejadian sehari-hari dan situasi yang dihadapinya. Ada dua tujuan dari buku ini: untuk memberikan gagasan mengenai hidup yang baik yang dapat dimiliki berkat ajaran Al Qur’an, dan untuk mengajak semua orang ke dalam hidup yang lebih baik melalui ajaran ini. Sudah pasti bahwa hanya ajaran Al Qur’an yang mampu membuat seseorang menjalani hidupnya setiap jam dalam setiap hari, dan setiap saat dalam hidupnya dalam suasana surgawi, lingkungan damai yang jauh dari tekanan, keresahan, dan kekhawatiran di dunia ini.

from: harun yahya

April 07, 2009

Doa akan Mengadakan Perjalanan atau Bepergian

Doa Singkat




BISMILLAAHI MAJREEHAA WA MURSAAHAA INNA RABBII LAGHAFUURUR RAHIIM

artinya:
Dengan Nama Allah (semoga) menyertai perjalanan dan selamatnya kendaraan ini. Sungguh, Tuhanku, benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Pengasih. (Dari Alqur'an Surah Hud 11 : 41)


Doa Lengkap







BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIM. ALLAAHU AKBAR, ALLAAHU AKBAR, ALLAAHU AKBAR. SUBHAANALLADZII SAKHKHARA LANAA HAADZAA WAMAA KUNNAA LAHUU MUQRINIIN. WA INNAA ILAA RABBINAA LAMUNQALIBUUN. ALLAAHUMMA INNAA NAS ALUKA FIl SAFARINAA HAADZA, ALBIRRA WATTAQWAA, WAMINAL ‘AMALI MAA TARDHO. ALLAAHUMMA HAWWIN ‘ALAINAA SAFARANAA HAADZAA WATHWI ANNAA BU’DAH. ALLAAHUMMA ANTAS SHAAHIBU FISSAFARI WAL KHALIIFATU FIL AHLI. ALLAAHUMMA INNII A’UUDZUBIKA MIN WATSAAIS SAFARI WAKA ‘AABATIL MANZHORI ‘WASUU ILMUNQALABI FIL MAALI WAL AHLI.
Artinya :
Dengan memohon pertolongan Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Maha Suci Allah yang menganugerahi kami kemampuan memanfaatkan (kendaraan) ini, sedang kami sendiri (tanpa pertolonganNya) tidak mampu menguasainya. Sesungguhnya hanya kepada Tuhan kita, kita pasti akan kembali. Ya Allah, kami bermohon kepada-Mu, anugerahilah kami dalam perjalanan ini, kebajikan dan ketaqwaan, serta usaha yang Engkau ridhai Ya Allah, mudahkanlah perjalanan ini bagi kami dan perpendeklah jaraknya. Ya Allah, Engkaulah teman dalam perjalanan, dan Engkau pula Pelindung bagi keluarga. Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari kesulitan perjalanan, kesuraman pandangan, serta bencana menyangkut harta dan keluarga.
(Dari Doa Nabi Muhammad SAW)

Doa yang lebih lengkap

Doa saat berangkat dari rumah

Bismillahi, tawakkaltu alallah, walaa haula walaa quwwata illa billaah. Allahumma innii a'uudzu bika an adhilla au uddhalla, au azilla au uzalla, au azhlima au uzhlama, au ajhalaau yujhala'alaiya.

Dengan nama Allah, saya bertawakal kepada Allah,dan tiada daya maupun tenaga kecuali dengan ijin Allah,aku berlindung kepada-Mu dari sesat atau disesatkan, dari tergelincir atau digelincirkan, menganiaya atau dianiaya, dan juga dari kebodohan atau dibodohi orang.

Doa saat duduk dikendaraan

Bismillah alhamdulillah, subhaanal ladzii sakhkhara lanaa haadzaa wamaa kunnaa lahuu muqriniin, wainnaa ilaa rabbinaa lamunqalibuun. alhamdulillah 3x,Allahu akbar 3x

Dengan nama Allah, segala puji bagi Allah. maha suci Allah yang mengerahkan kendaraan ini tunduk kepada kami, sedang kami pasti akan kembali lepada tuhan kami itu. segala puji bagi Allah, Allah Maha Besar.

Doa saat pulang ke rumah

Subhaanal ladzii sakhkhara lanaa haadzaa wamaa kunnaa lahu mauqriniin wainnaa ilaa rabbinaa lamunqalibun. Allaahumma innaa nasaluka fil safarinaa haadzal birra wattaqwa waminal 'amali maa tardlaa. Allaahumma hawwin 'alainaa safaranaa haadzaa waathwu 'annaa bu'dah. Allaahumma antash shaahibu fis safari wal khaliifatu fil ahli.Allaahumma innii a'uudzuu bika min wa 'tsaais safari wa ka aabatil munqalabi wa suu'il mandhari fil ahli wal maal. Aayibuuna taaibuuna'aabiduuna lirabbinaa hamiduun.

Maha suci Allah yang telah mengerahkan kendaraan ini tunduk kepada kami, sedang kami sendiri tiada kan mampu untuk menguasainya, dan kami pasti akan kembali kepada Tuhan kami. Ya Allah, kami memohonkan kepada-Mu dalam perjalanan ini kebaikan dan ketaqwaan, serta segala yang Tuhan ridhoi dari amal perbuatan. Ya Allah, mudahkanlah perjalanan kami dan dekatkanlah jaraknya yang jauh. Ya Allah, Engkaulah kawan sejati dalam perjalanan, wakil sejati bagi keluarga.Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kesukaran perjalanan, dari kesedihan waktu kembali dan mendapatkan keluarga dan harta dalam keadaan buruk. Kami pulang seraya bertaubat dan berbakti dan tetap memuji kepada Tuhan kami.

Peringatan Allah SWT bagi Umatnya Menurut Al-Quran

Dan janganlah engkau berjalan dibumi ini dengan congkak, sebab engkau tidak akan mampu membelah bumi, tidak pula akan pula dapat menjulang setinggi gunung. ( Alquran 17 : 37 )

...Janganlah engkau berjalan dimuka bumi ini dengan angkuh, Allah sungguh-sungguh tidak senang terhadap semua orang yang sombong dan angkuh. ( Alquran 31 : 18 )

...Lagi pula janganlah mempergunakan kesempatan yang ada padamu untuk berbuat kerusuhan di muka bumi, sebab Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusuhan. ( Alquran 28 : 77 )