Dia adalah Imam Ja`far bin Muhammad bin Ali Zainal Abidin bin
Al-Husain bin Ali bib Abu Thalib. Perhatikan silsilah keluarganya. Jika
anda mengidolakan Ali dan ahlul baitnya maka cintailah keturunannya ini,
karena kami pun insya Allah mencintai beliau. Ja`far Ash-Shadiq adalah
Imam ke-6 yang diklaim Syiah (Rafidhah) sebagai salah satu Imam 12
mereka yang ma`shum. Semenjak dahulu Syiah mengklaim bahwa mereka
mengikuti manhaj dan langkah Ja`far Ash-Shadiq. Madzhab mereka dalam
bidang fikih adalah ucapan-ucapan dan pendapatnya
Ada seorang syi`ah yang mengklaim keutamaan Ali di atas Abu Bakar
Ash-Shiddiq di hadapan Ja`far Ash-Shadiq. Setelah orang syi`ah ini
mendengarkan argumentasi Ja`far dia menyatakan taubat dari kesalahannya
yang telah mengedepankan seseorang atas Abu Bakar. Teks perdebatan ini
diabadikan dalam dua manuskrip yang sangat langka dan berharga. Satu
manuskrip ada dalam Perpustakaan Syahid `Ali Basha di Istanbul, yang
bernomor 2764. Fakta sejarah ini dituangkan dalam sepuluh halaman.
Manuskrip kedua ada dalam Perpustakaan Zhahiriyah, Damaskus dalam
kumpulan bernomor 111, sebanyak sembilan lembar.
Kedua manuskrip tersebut berstatus standar, handal dan dikuatkan
dengan sanad-sanad (siklsilah yang meriwayatkan) dan banyaknya sama`at
(riwayat yang dalam bentuk pendengaran) Teks perdebatan ini belum pernah
dicetak sebelumnya, hingga Syaikh Ali Abdul Aziz Ali Syibl mengeditnya
berdasarkan dua manuskrip tadi dengan meneliti masalah-masalah yang
menjadi bahan perdebatan. Cetakan pertama keluar pada tahun 1417 H
dengan judul “Perdebatan Ja`far Ash-Shadiq dengan Seorang Rafidhi
tentang Pengutamaan antara Abu Bakar denganAli Radhiallahu `anhuma”.
TEKS PERDEBATAN
Seorang Rawi (Narator) menuturkan bahwa ada seorang Syiah (Rafidhi)
mendatangi Ja`far Ash-Shadiq. Ia segera berucap salam,”Assalamu
`alaikum Warahmatullahi wabarakatuh.” Ja`far langsung menjawab salam.
1. Orang tadi bertanya,”Wahai putra Rasulullah, siapakah manusia terbaik setelah Rasulullah shalallahu `alaihi wasallam?
Ja`far Ash-Shadiq menjawab:”Abu Bakar.”
2. Ia bertanya,”Mana hujjah (dalil) dalam hal itu?”
Dia menjawab,” Firman Allah ta`ala: “Jikalau kamu tidak menolongnya
(Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika
orang-orang kafir (musyrikin Makkah) mengeluarkannya dari (Makkah)
sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam
gua, di waktu dia berkata,”Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya
Allah bersama kita.” Maka Allah menurunkan ketenangan-Nya kepada
(Muhammad), dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak
melihatnya.”(Surat At-Taubah:40).
Coba pikirkan apa ada orang yang lebih baik dari dua orang sedang
yang ketiganya adalah Allah?? Tidak ada seorangpun yang lebih afdhal
dari Abu Bakar selain Nabi Shalallahu `alaihi wasallam.
3. Maka Rafidhi (Syi`ah) berkata:”Sesungguhnya Ali bin Abu Thalib
telah tidur di tikar Rasulullah (demi menggantikannya) tanpa mengeluh
(jaza`,artinya tabah) dan tidak takut (faza`,artinya tegar).”
Maka Ja`far Ash-Shadiq berkata,”Dan begitu pula Abu Bakar, dia bersama Rasulullah ,tanpa jaza` dan faza`.
4. Orang tadi menyanggah,”Sesungguhnya Allah ta`ala telah menyatakan berbeda dengan apa yang anda katakan!”
Ja`far Ash-Shadiq bertanya kepadanya,”Apa yang di firmankan Allah?”
Dia menjawab,”Ketika dia berkata kepada temannya,”Janganlah kamu
berduka cita (huzn). Sesungguhnya Allah bersama kita, “Bukankah
ketakutan tadi adalah jaza`?”
Ja`far Ash-Shadiq menjelaskan,”Tidak! Karena huzn (sedih) itu bukan
jaza` dan faza`. Sedihnya Abu Bakar adalah khawatir jika Rasulullah
dibunuh dan agama Allah tidak lagi ditaati. Jadi kesedihannya terhadap
agama Allah dan terhadap Rasul Allah bukan sedih terhadap dirinya.
Bagaimana (ia sedih), dia telah disengat (hewan berbisa) lebih dari
seratus sengatan dan tidak pernah mengatakan “His” juga (tidak pernah)
mengatakan “UH”!
5. Orang Syi`ah berkata: Sesungguhnya Allah Ta`ala berfrman,
“Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya dan orang-orang
yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka
tunduk (kepada Allah)” (Surat Al-Maidah:55).
Ayat ini turun tentang perihal Ali bin Abu Thalib ketika menshadaqohkan cincinnya ketika dia ruku`, maka Rasulullah bersabda, “Segala puji bagi Allah yang telah menjadikannya (ayat) di dalam diriku dan ahlul baitku.”
Ja`far Ash-Shadiq menjelaskan,”Ayat yang sebelumnya lebih agung daripadanya. Allah berfirman,”Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa diantara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum (bisa kelompok atau orang) yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintainya”(Surat Al-Maidah 54, ayat sebelumnya). Ternyata perbuatan riddah (murtad, keluar dari islam) terjadi besar-besaran sepeninggal Rasulullah shalallahu `alaih wasallam.
Orang-orang kafir itu berkonsentrasi di Nawahand, mereka
berkata,”Orang yang selama ini mereka bela—maksudnya Nabi—-kini telah
mati.” Hingga Umar Radhiallahu `anhu berkata (kepada Abu Bakar yang
bertekad memerangi mereka),”Terimalah salat dari mereka dan dan biarkan
(tinggalkan, maafkan) zakat bagi mereka, maka Abu Bakar berkata ,”Demi
Allah seandainya mereka menghalangiku (tidak mau menyerahkan) zakat
yang dulu mereka membayarkannya kepada Rasulullah, pasti aku memerangi
mereka seorang diri.” Maka ayat ini lebih utama untuk Abu Bakar
Radhiallahu `anhu.
6. Rafidhi tersebut melanjutkan argumennya, “Sesungguhnya Allah
Ta`ala berfirman:”Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan
siang hari secara sembunyi dan terang-terangan” (Al-Baqoroh:274).
Ayat ini turun tentang perihal Ali alaihi salam. Dia memiliki empat dinar. Satu dinar dia nafkahkan di malam hari, satu dinar dia nafkahkan di siang hari, satu dinar secara sembunyi-sembunyi dan satu dinar dengan terang-terangan. Maka turunlah ayat ini.”
Ayat ini turun tentang perihal Ali alaihi salam. Dia memiliki empat dinar. Satu dinar dia nafkahkan di malam hari, satu dinar dia nafkahkan di siang hari, satu dinar secara sembunyi-sembunyi dan satu dinar dengan terang-terangan. Maka turunlah ayat ini.”
Ja`far Ash-Shadiq menjelaskan,”Abu Bakar memiliki yang lebih utama
lagi di dalam Al-Qur`an. Allah berfirman (dalam surat Al-Lail): “Demi
malam apabila menutupi -ini adalah sumpah Allah— Dan siang apabila
terang benderang, dan penciptaan laki-laki dan perempuan, sesungguhnya
usaha kamu memang berbeda-beda. Adapun orang yang memberikan (hartanya
di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik
(surga). —Ia adalah Abu Bakar— Maka Kami kelak akan menyiapkan baginya
jalan yang mudah —Ia adalah Abu Bakar— Yang menafkahkan hartanya
(dijalan Allah) untuk membersihkannya —Ia adalah Abu Bakar— Padahal
tidak ada seorangpun memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus
dibalasnya—ia adalah Abu Bakar. Dia telah menafkahkan untuk (dakwah
Rasulullah) sebanyak 40 ribu, sehingga beliau bersuka cita. Kemudian
turunlah Jibril alaihi salam memberi kabar bahwa”Allah yang Maha Tinggi
dan Luhur memberi salam untukmu dan Dia berkata bacakan juga kepada Abu
Bakar salam dariku, dan katakan kepadanya: Apakah engkau rela kepada
Allah dalam kefakiranmu ini ataukah tidak suka.
Abu Bakar menjawab, “Apa mungkin aku marah (tidak suka) kepada Rabb-ku ? Aku ridha kepada Rabbku , Aku ridha kepada Rabbku, dan berjanji untuk membuatnya ridha (senang dan puas).”
7. Rafidhi itu berkata,”Sesungguhnya Allah berfirman,”Apakah
(orang-orang) yang memberi minuman kepada orang-orang yang mengerjakan
haji dan mengurus Masjidil haram, kamu samakan dengan dengan
orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian serta berjihad
di jalan Allah? Mereka tidak sama di sisi Allah.” (At-Taubah: 19) Ayat
ini turun tentang perihal Ali.
Maka Ja`far Ash-Shadiq mengatakan,”Abu Bakar memiliki yang lebih
afdhal di dalam Al-Qur`an. Dia berfirman,”Tidak sama diantara kamu orang
yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sebelum penaklukan (Makkah),
mereka lebih tinggi derajatnya daripada orang-orang yang menafkahkan
(hartanya) dan berperang sesudah itu. Allah menjanjikan kepada
masing-masing mereka (balasan) yang lebih baik” (Al-Hadid:10). Adalah
Abu Bakar orang yang pertama kali menafkahkan hartanya hartanya untuk
Rasulullah, orang yang pertama kali berperang dan yang pertama berjihad.
Orang-orang Musyrik berdatangan memukuli Nabi shalallahu `alaihi
wasallam sampai berdarah. Begitu Abu Bakar mendengar berita itu dia
langsung berlari mendatangi, lalu dia berkata,”Celaka kalian. Apakah
kalian akan membunuh orang yang mengatakan Rabb-ku adalah Allah, padahal
dia telah membawa bukti-bukti yang jelas dari Tuhan kalian?!” Maka
mereka meninggalkan Nabi dan berbalik memukuli Abu Bakar hingga tidak
jelas antara hidung dan wajahnya. Dia adalah orang yang pertama berjihad
di jalan Allah dan orang yang pertama
yang berperang bersama Rasulullah, serta orang yang menafkahkan hartanya. Rasulullah telah bersabda,”Tidak ada harta yang bermanfaat bagiku seperti manfaatnya harta Abu Bakar.”
8. Rafidhi terus berkata: “Sesungguhnya Ali tidak pernah menyekutukan Allah walau sekejap mata”
Maka Ja`far Ash-Shadiq menjawab,”Sesungguhnya Allah telah memuji Abu Bakar dengan pujian
yang telah mencukupi dari segala-galanya. Allah berfirman:”Dan orang
yang membawa kebenaran —ia adalah Muhammad— Dan yang membenarkannya —Ia
adalah Abu Bakar.— Mereka itulah orang-orang yang bertakwa (Az-Zumar
:33). Semua orang berkata kepada Nabi, “Engkau adalah dusta”, sedangkan
Abu Bakar, hanya dia yang berkata , “Engkau benar.” Maka turunlah ayat
ini berkenaan dengannya, ayat tashdiq (pembenaran) secara khusus, maka
Abu Bakar adalah orang yang takwa (taqiy), bersih (naqiy), yang
diridhoi(mardhi), yang ridha(radhiy), yang adil (`adl), penegak keadilan (mu`addil) dan yang menepati janji(wafiy).
9. Rafidhi itu kemudian berkata,”Sesungguhnya mencintai Ali adalah
fardhu (kewajiban) menurut ketetapan Allah :”Katakanlah, “Aku tidak
meminta kepadamu sesuatu upahpun atas seruanku kecuali kasih sayang
dalam kekeluargaan” (Asy-Syura:23).
Ja`far Ash-Shadiq mengatakan bahwa Abu Bakar pun memiliki seperti itu, Allah berfirman,” Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdo`a,`Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang`(Surat Al-Hasyr:10).
Abu Bakar adalah orang yang lebih dulu membawa iman, maka istighfar untuknya adalah wajib dan mencintainya adalah fardhu serta membencinya adalah kufur.
10. Rafidhi berkata:”Sesungguhnya Nabi bersabda “Hasan dan Husain
keduanya adalah sayyid (pemuka) pemuda Ahli surga dan bapak mereka
berdua lebih baik dari keduanya.
Ja`far Ash-Shadiq berkata kepadanya,”Bagi Abu Bakar disisi Allah ada keutamaan yang melebihi itu, aku diberitahu oleh bapakku, dari kakekku, dari Ali bin Abu Thalib, dia berkata: “Saya ada disamping rasulullah, tidak ada orang lain selain aku. Tiba-tiba muncullah Abu Bakar dan Umar, maka Nabi bersabda, “Hai Ali! kedua orang ini sayyid (pemuka) penduduk ahli surga, yang tua maupun yang muda, yang telah lewat dan yang terdahulu dari generasi awal maupun yang tersisa dan yang tinggal dari generasi belakangan, kecuali para Nabi. Jangan engkau beritahukan kepada keduanya Ali” Maka aku tidak memberitahukannya kepada siapapun hingga keduanya tiada (Hadist riwayat Abdullah bin Ahmad dalam al-Musnad; Ibnu Asakir dalam Tarikh Dimasyq jilid IX hal 307;At-Tirmidzi jilid IV hal310; Ibnu Majah no94. Diriwayatkan oleh banyak sahabat seperti Ali, Anas,Abu Juhaifah,Jabir dan Abu Said)
11. Rafidhi berkata,”Manakah yang lebih utama Fathimah putri Rasulullah ataukah Aisyah binti Abu Bakar?”
Ja`far Ash-Shadiq menjawab ,” Dengan menyebut nama Allah yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang, Yaa siin, Demi Al-Qur`an yang penuh
hikmah, Haa miim, Demi Al-Kitab yang memberi penjelasan(nyata)”
Kemudian dia berkata,”Aku bertanya kepadamu, manakah yang lebih baik,
Fathimah putri Rasulullah ataukah Aisyah binti Abu Bakar, apakah kamu
membaca Al-Qur`an?”
Kemudian Ja`far melanjutkan, “Aisyah binti Abu Bakar adalah istri
Rasulullah, ia akan bersamanya di surga, Sedangkan Fathimah putri
Rasulullah adalah sayyidah (pemuka) wanita ahli surga. Yang mencela istri Rasulullah, mudah-mudahan dilaknat
Allah dan yang membenci putri Rasulullah, mudah-mudahan dihinakan oleh
Allah.
12. Maka Rafidhi menjawab, “Aisyah telah memerangi Ali, dan ia adalah istri Rasulullah”
Ja`far Ash-Shadiq menjelaskan, “Benar, celaka kamu! Allah ta`ala berfirman, “Dan tidak
boleh kamu menyakiti (hati) Rasulullah” (Surat Al-Ahzab:53).
Ja`far Ash-Shadiq menjelaskan, “Benar, celaka kamu! Allah ta`ala berfirman, “Dan tidak
boleh kamu menyakiti (hati) Rasulullah” (Surat Al-Ahzab:53).
13. Kemudian Rafidhi berkata,” Apakah khilafah Abu Bakar, Umar dan Ustman ada dalam Al- Qur`an?”
Ja`far Ash-Shadiq menjawab, “Ada, bahkan di dalam taurat dan Injil.
Allah berfirman,”Dia lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi
dan meninggikan sebagian kamu atas sebagian (yang lain) beberapa derajat (Al-An-`am:165).
Allah pun berfirman,”Atau siapakah yang memperkenankan (do`a) orang yang dalam kesulitan apabila dia berdo`a kepada Nya dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah di bumi. (An Naml:62)
Allah berfirman, “Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhoi-Nya untuk mereka”(An-Nur:55)
14. Rafidhi meminta kejelasan,”Wahai putra Rasulullah, lalu manakah khalifah mereka di dalam Taurat dan Injil?”
Ja`far Ash-Shadiq menjawab, “Muhammad adalah utusan Allah, dan
orang-orang yang bersamanya—dia adalah Abu Bakar—,”Keras terhadap
orang-orang kafir—Dia adalah umar,””Berkasih sayang sesama mereka— Ia
adalah Ustman,” Kamu lihat mereka ruku` dan sujud mencari karunia Allah
dan keridhoanNya—ia adalah Ali— “Tanda-tanda mereka tampak pada muka
mereka dari bekas sujud”—ini adalah para sahabat Rasulullah—”
Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam
Injil”(Lihat surat Al-Fath:29)
Rafidhi bertanya,”Apa yang dimaksud dalam Taurat dan Injil?”
Ja`far Ash-Shadiq menjawab, “Muhammad Rasulullah dan para khulafa sesudahnya Abu Bakar, Umar, Usman, dan Ali.
Kemudian Ja`far Ash-Shadiq memukul dada Rafidhi! Dia berkata,”Allah
Ta`ala berfirman,”Seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas
itu menjadikan tanaman itu kuat—Abu Bakar—” Lalu menjadi besarlah
ia—Umar—-“Dan tegak lurus di atas pokoknya—Ustman—” tanaman itu
menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan
hati orang-orang kafir dengan kekuatan orang-orang mukmin” —Ali bin Abu
Thalib—,”Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal shalih diantara mereka ampunan dan pahala yang
besar—inilah para sahabat secara keseluruhan. Semoga Allah meridhoi
mereka, sungguh celaka kamu! Aku diberitahu bapakku dari kakekku dari
Ali bin abu Thalib, Rasulullah bersabda,”Aku adalah orang yang pertama
bangkit dari bumi, dan tidak ada kesombongan. Allah memberi kemudahan
kepadaku dari hal-hal yang belum pernah diberikan kepada seorang Nabi
pun sebelumku. Kemudian Dia memanggil, “Dekatkan para khulafa sesudahmu” Maka aku berkata,”Ya Rabb! Siapakah khulafa itu?” Maka Dia
berkata,”Abdullah bin Ustman Abu Bakar Ash Shiddiq” Maka orang yang
pertama keluar dari tanah setelahku adalah Abu Bakar. Dia kemudian
didirikan di hadapan Allah Ta`ala untuk dihisab dengan hisab yang ringan
sekali (hisaban yasiiro), kemudian dia diberi pakaian stelan berwarna
hijau, kemudian didirikan didepan Arsy. Kemudian ada panggilan,”Man Umar
bin Al-Khathtab?” Datanglah Umar dengan urat–urat leher masih
mengalirkan darah. Dia bertanya, “Siapa yang telah berbuat seperti ini
kepadamu?” Umar menjawab,”Budak Mughirah bin Syu`bah.” Dia lalu
didirikan di hadapan Allah lalu dihisab dengan hisab sangat ringan dan
diberi pakaian stelan warna hijau lalu didirikan dedepan Arsy. Kemudian
didatangkan Ustman bin `Affan dengan urat-urat leher yang mengucurkan
darah. Dia ditanya, “Siapa yang telah berbuat seperti ini kepadamu?”
Maka dia menjawab,”Fulan bin fulan” Dia lalu didirikan di hadapan Allah
lalu dihisab dengan
hisab sangat ringan dan diberi pakaian stelan warna hijau lalu didirikan di depan Arsy. Kemudian didatangkan Ali bin Abu Thalib dengan urat-urat leher yang mengucurkan darah. Dia ditanya, “Siapa yang telah berbuat seperti ini kepadamu?” Maka dia menjawab Abdurrahman bin Muljam” Dia lalu didirikan di hadapan Allah lalu dihisab dengan hisab sangat ringan dan diberi pakaian stelan warna hijau lalu didirikan dedepan Arsy.”
15. Rafidhi tadi sekali lagi bertanya,”Apakah ini semua ada didalam Al-Qur`an, wahai putra Rasulullah?”
Ja`far Ash-Shadiq menegaskan, “Ya, Allah berfirman,” Dan didatangkan
para Nabi dan syahid-syahid”—Abu bakar,Umar,Ustman,dan Ali—- “Dan diberi
keputusan diantara mereka dengan adil, sedang mereka tidak dirugikan (Surat Az-Zumar:69).
16. Akhirnya Rafidhi tadi bertanya,”Wahai putera Rasulullah, apakah
Allah masih mau menerima taubat saya dari dosa-dosa saya yang telah
memisahkan antara Abu Bakar, Umar, Ustman, dan Ali?”
Ja`far Ash-Shadiq menjawab,” Tentu, pintu taubat selalu terbuka, maka
perbanyaklah ishtigfar untuk mereka. Adapun jika sekiranya kamu mati
dalam keadaan menyalahi mereka, maka kamu pasti mati diatas dasar selain
fitrah Islam, dan amal-amalan orang kafir akan sirna tak tersisa.
Akhirnya orang tadi bertaubat, meninggalkan ucapan buruknya dengan taubat nashuha.
No comments:
Post a Comment