Terima kasih Semoga bermanfaat Dan menjadi ladang pahala
Pada saat terjadi bencana Kekeringan dan kelaparan, Umar radhiallahu anhu memutuskan untuk tidak memakan daging, minyak samin, susu dan segala macam keju.
Beliau harus menjadi teladan bagi rakyatnya saat menerapkan pola hidup prihatin.
Pasa suatu ketika, saat Amirul Mukminin Umar bin Khathab radhiallahu anhu sedang berpuasa sunnah, para pegawai Umar menyembelih unta-unta dan membagi-bagikannya untuk masyarakat.
Ketika Umar hendak berbuka puasa disuguhkan untuknya bagian yang lezat dari daging bagian punuk unta dan lambung.
Umar bertanya, "Dari mana makanan enak ini?".
Mereka menjawab, "Dari unta-unta yang kita sembelih hari ini."
Umar menjawab dengan tegas, "Sungguh seburuk buruk pemimpin adalah aku, jika aku memakan daging yang empuk sementara rakyatku memakan sedikit daging yang menempel di tulang. Pindahkan nampan makanan ini dan berikan kepada rakyatku...!!!. Cukup bawakan untukku roti dan minyak zaitun !"
Baru saja ia makan roti berkuahkan minyak, ia teringat dengan sebuah keluarga miskin di sudut desa Tsamgh, sudah tiga hari beliau belum menyantuni mereka.
Beliau tidak jadi meneruskan makannya dan memerintahkan anak buahnya untuk mengantarkan makanan untuk mereka, "... Aku khawatir mereka kelaparan."
Pernah di hari yang lain, Umar radhiallahu anhu menyantap sedikit roti dengan minyak zaitun. Akibatnya, perut terasa panas dan kepada pembantunya ia berkata "Kurangilah panas minyak itu dengan api".
Minyak pun dimasak, namun perutnya kian bertambah panas.
Bayangkan bagaimana kalau kita makan hanya dengan roti dan minyak zaitun saja mungkin perut kita mual dan kita muntah tidak kuat menerima makanan tersebut.
Orang Arab sekalipun tidak terbiasa makan "hanya" dengan roti dan minyak zaitun.
Perut Umar radhiallahu anhu keroncongan, berbunyi tanda lapar.
Beliau memegang perutnya dan berkata, "Berbunyilah kamu atau tidak berbunyi, saya tetap tidak akan merasakan kenyang sampai anak-anak kaum muslimin makan dengan kenyang...!!!"
Badan Umar radhiallahu anhu pun semakin kurus, kulit tubuhnya pun menghitam disebabkan asupan makanan yang "hanya berupa roti dan minyak zaitun".
Selama sembilan bulan, siang dan malam, Umar bekerja, membuka dapur umum, membagi perintah, mengawasi pekerjaan para pegawai, dan memberi contoh langsung dengan ikut memasak dan membagikan makanan kepada ribuan penduduk.
Umar radhiallahu anhu menghabiskan waktu malam dengan shalat malam dan berdoa dengan berlinang air mata serta memohon rahmat Allah untuk rakyatnya.
Umar juga menasihati masyarakat agar bertobat dan berdoa kepada Allah.
Setelah sembilan bulan, barulah turun hujan, Khalifah Umar radhiallahu anhu membekali para pengungsi dan penduduk pedalaman dengan perbekalan makanan dan kendaraan...
(Sumber : Buku "Kepemimpinan dan keteladanan Umar bin Khathab radhiallahu anhu").
..